13 Genre atau Jenis Fotografi Yang Wajib Kamu Ketahui

Menurut ku, fotografi termasuk ke dalam salah satu kegiatan yang bisa dikategorikan sebagai seni oleh karena itu ada berbagai jenis atau kategori atau aliran fotografi yang dapat kita pelajari dan dapat kita lakukan. Pada postingan kali ini kita secara khusus akan membahas 13 genre dari berpuluh-puluh genre fotografi yang ada, genre-genre ini lah yang menurut ku cukup dikenal dan kemungkinan besar jenis-jenis fotonya pernah kita lihat. Selain membahas genrenya aku juga akan membahas peralatan/equipment/gear yang tambahan yang diperlukan juga rentang focal length yang dibutuhkan. Baiklah tanpa berlama-lama lagi langsung saja kita bahas satu persatu genre fotografinya.
Image from https://www.pexels.com/@markusspiske

1. Portrait photography
  • Secara umum portrait photography adalah genre fotografi yang objeknya adalah manusia dan orientasi fotonya (biasanya) adalah portrait.
  • Namun secara khusus genre fotografi ini ditujukan untuk menangkap ekspresi/emosi dan kepribadian orang yang difoto, jadi fokus utama portrait fotografi adalah wajah.
  • Untuk menambah efek dramatisasi biasanya digunakan pula tambahan lighting agar objek foto lebih berdimensi dan tidak flat, biasanya objek pun akan diarahkan untuk berpose agar karakteristik objek lebih terlihat.
  • Selain hal teknis, seorang fotografer pun dituntut untuk dapat berkomunikasi dengan model dan mengarahkannya agar dapat berpose dengan baik dan nyaman dengan pose tersebut, itulah kenapa sebelum pemotretan kita harus sudah membicarakan konsep fotonya terlebih dahulu.
  • Untuk genre fotografi ini biasanya focal length lensa yang digunakan adalah 50 – 85 (bahkan 105 -medium tele), ini dikarenakan focal length inilah yang mendekati sudut pandang/perspektif mata manusia, dan jika kita menggunakan FL yang lebih wide/lebar biasanya hasil pada foto bagian kepala atau wajah objek seperti agak melar.
  • Dan tergantung dengan konsepnya, akan tetapi kebanyakan jika pemotretan dilakukan di luar ruangan maka fotografer cenderung membutuhkan aperture dengan bukaan yang lebar agar mudah menghasilkan efek bokeh, akan tetapi jika dilakukan di studio dengan background yang flat biasanya aperture yang digunakan cenderung ke kecil agar hasil foto nampak lebih tajam.

2.Landscape photography
  • Landscape photography adalah genre yang menjadikan pemandangan alam (gunung, danau, pantai, padang rumput, dll) sebagai objek fotonya, orientasi gambarnya biasanya landscape.
  • Untuk genre ini kita tidak perlu susah payah mengarahkan model untuk berpose, yang harus kita asah adalah framing dan komposisi foto.
  • Dalam genre ini kita harus dapat menonjolkan sisi keindahan alam dan membuat seakan-akan viewer terbawa dan melihat langsung pemandangan tersebut.
  • Untuk membuat foto landscape yang baik kita tidak bisa langsung begitu saja memotret di lokasi, namun kita harus melakukan scouting terlebih dahulu untuk menentukan kapan, dimana & bagaimana proses memotret.
  • Untuk genre fotografi ini biasanya focal length lensa yang digunakan adalah 14 – 24 mm (wide), ini dikarenakan untuk landscape fotografi kita akan menginginkan sebanyak mungkin area yang masuk kedalam frame jadi kita memerlukan lensa wide untuk mengakomodasi hal tersebut.
  • Untuk aperturnya sendiri kita akan lebih sering menggunakan bukaan kecil, karena untuk genre ini kita sama sekali atau katakanlah jarang menginginkan efek bokeh pada foto landscape kita dan justru menginginkan foto yang tajam. 
  • Untuk kenyamanan fotografi landscape ada baiknya kita mempersiapkan beberapa filter yang dapat kita gunakan pada skenario tertentu.

3. Macro photography
  • Macro adalah genre fotografi yang mengkhususkan pada pemotretan benda atau objek berukuran kecil sehingga didapatkan ukuran objek pada foto sama persis (atau bahkan lebih besar) dengan ukuran objek aslinya. 
  • Objek genre ini biasanya adalah tumbuhan, serangga, barang-barang dan objek-objek kecil lainnya.
  • Detail-detail kecil pada objek yang secara kasat mata tidak dapat kita lihat akan dapat dimunculkan dan ditampilkan dengan jelas.
  • Genre ini juga dikenal dengan nama extreme close up photography karena jarak antara lensa dengan objek akan begitu dekat dan ukuran objek akan beberapa kali lipat lebih besar dari aslinya.
  • Focal length yang ideal untuk genre ini adalah 90 – 105 mm, jika kurang dari itu maka jarak antara lensa dengan objek akan terlalu dekat.
  • Untuk aperturenya sendiri kebanyakan menggunakan aperture kecil untuk menangkap detail yang lebih banyak (bahkan mayoritas lensa khusus macro bukaan terbesarnya hanya sekitaran f2.8).
  • Lensa untuk genre ini tergolong khusus, jadi kita tidak bisa hanya menggunakan FL dan aperture tertentu saja, jadi pastikan untuk genre ini kita membeli lensa yang dikhususkan untuk macro (biasanya dicantumkan kata macro pada nama lensanya).

4. Product photography
  • Adalah genre fotografi yang dikhususkan untuk memotret produk komersil (barang/produk yang akan diperjual-belikan), baik itu yang ukurannya kecil-besar.
  • Foto yang dihasilkan dari genre ini akan digunakan untuk mengiklankan produk yang difoto sehingga sebisa mungkin kita membuat produk terlihat baik. Oleh karena itu biasanya untuk produk fotografi ini kita memerlukan beberapa properti tambahan baik itu untuk background ataupun sebagai pelengkap komposisi foto.
  • Kita harus memiliki konsep dan tidak sembarang menambahkan properti, artinya setiap properti yang digunakan harus ada hubungannya dengan produk.
  • FL yang digunakan biasanya kisaran 18 – 85 (kecuali menggunakan lensa macro), dan aperture yang digunakan kebanyakan bukaan sedang hingga kecil, semuanya tergantung dari produk yang akan difoto dan juga konsep foto yang ingin dibuat.

5. Food photography
  • Karena kebanyakan foto produk dilakukan di studio atau dalam ruangan maka akan sangat baik jika kita memiliki lighting tambahan/flash.
  • Secara umum genre ini hampir sama persis seperti product photography, bedanya genre ini hanya memotret makanan saja.
  • Karena kebanyakan berkaitan dengan foto komersil maka kita pun dituntut untuk mempercantik tampilan makanan (walaupun berbeda dengan tampilan yang dijual), itulah kenapa ada yang dinamakan foot stylist yang bertugas untuk mengolah/menata tampilan makanan agar terlihat lebih menarik.
  • Selain tampilan makanan kita pun harus memperhatikan properti-properti tambahan yang digunakan, jangan sampai kita salah menggunakan properti yang akhirnya merusak konsep foto kita.
  • FL yang digunakan biasanya kisaran 18 – 85 (kecuali menggunakan lensa macro), dan aperture yang digunakan kebanyakan bukaan sedang hingga kecil, semuanya tergantung dari produk yang akan difoto dan juga konsep foto yang ingin dibuat.
  • Karena kebanyakan foto produk dilakukan di studio atau dalam ruangan maka akan sangat baik jika kita memiliki lighting tambahan/flash.

6. Wildlife photography
  • Genre ini mengkhususkan pemotretan pada objek hewan liar yang berada di alam terbuka.
  • Genre ini merupakan genre fotografi yang cukup berbahaya karena sebagian besar hewan liar tidak dapat diprediksi tingkah lakunya, sehingga jika salah perhitungan maka keselamatan fotografer berada dalam bahaya.
  • Sebelum melakukan pemotretan kita harus mengetahui medan dan objek yang akan kita foto agar kita bisa mengantisipasi kemungkinan terburuk.
  • Untuk melakukan pemotretan kita pun biasanya memerlukan bantuan guide atau orang yang mengetahui daerah sekitar agar kita dapat dengan mudah menemukan objek yang akan kita foto.
  • FL yang digunakan biasanya kisaran 300 mm lebih, untuk aperture sendiri cukup mengikuti spesifikasi lensa saja karena kita tidak akan membutuhkan bukaan yang terlalu besar juga.
  • Usahakan mennggunakan lensa zoom agar kita memiliki fleksibilitas focal length sehingga untuk mendapatkan komposisi foto yang diinginkan kita tidak perlu berpindah tempat.
  • Harus difikirkan juga tempat bernaung saat memotret, sebagian fotografer ada yang sampai menyiapkan jaring kamuflase untuk menyamarkan keberadaannya.
  • Kita juga akan membutuhkan tripod untuk menyimpan kamera, karena bobot kamera & lensa akan terlalu berat jika dipegang seharian.

7. Sport photography
  • Sport fotografi adalah genre fotografi yang mengkhususkan pemotretan kegiatan olah raga.
  • Lebih lanjut lagi sport photography ini juga erat kaitannya dengan Journalism photography, karena kebanyakan hasilnya akan digunakan dalam berita atau tayangan media.
  • Seperti yang kita tahu kegiatan olah raga ada yang berlokasi di dalam ruangan dan ada yang di luar ruangan, kedua faktor ini akan mempengaruhi pemilihan gear.
  • FL yang digunakan hampir sama seperti wildlife photography (walaupun bisa juga lebih pendek), namun untuk bukaannya sendiri jika kita memotret olah raga yang berada di dalam ruangan maka usahakan menggunakan bukaan yang besar karena cahaya dalam ruangan cenderung lebih redup daripada di luar ruangan.
  • Peralatan lain yang sebaiknya dibawa adalah monopod, berbeda dengan wildlife pada sport ini kita mungking akan berpindah tempat (walau tidak jauh) jadi kita memerlukan alat bantu penyangga kamera yang lebih praktis dari tripod maka disinilah peran monopod diperlukan.

8. Street photography
  • Street photography adalah genre fotografi yang menjadikan area jalanan sebagai ruang lingkup atau objek pemotretan, yang difoto seputar keadaan atau kondisi yang ada di jalanan, kegiatan dan ekspresi para pengguna jalan dan lain sebagainya.
  • Kunci dari street photography ini adalah menangkap momen apa adanya tanpa rekayasa, jadi kita sebagai fotografer dituntut untuk memiliki kesadaran yang tinggi akan keunikan suatu momen, dan disinilah kita dituntut untuk menentukan point of interest dengan cepat.
  • Genre ini sebenarnya lebih cenderung ke arah hobi, namun demikian sekarang ini tidak sedikit orang bisa mengkomersilkan foto dalam genre ini.
  • Untuk genre ini sebenarnya FL yang digunakan bervariasi sesuai dengan FL favorit dari fotografer itu sendiri, namun kebanyakan tidak menggunakan yang terlalu wide dan tidak terlalu tele jadi kisaran 35 – 85 mm.
  • Sama seperti FL, aperture juga mengikuti selera fotografernya, namun saya menyarankan untuk menggunakan aperture besar untuk fleksibilitas pemotretan (jika perlu bukaan kecil maka kita bisa memperkecilnya).
  • Street photography ini cenderung tidak memerlukan peralatan yang terlalu banyak, jadi bermodalkan body kamera dan satu lensa saja sudah cukup untuk menekuni dunia street potography ini.

9. Human interest photography
  • Human interest merupakan genre fotografi yang berfokuskan pada penggambaran ekspresi objek (rata-rata manusia) sehingga dengan melihat foto kita dapat merasakan apa yang tengan dialami objek, mengenali jati diri objek, dan membangkitkan rasa empati dan juga simpati pada objek.
  • Tidak seperti portrait yang kita harus membuat konsep dan mengarahkan model, human interest ini kita menyerahkan sepenuhnya ekspresi, outfit, dan properti pada model tanpa kita intervensi (namun kita boleh memberi saran).
  • Yang sedikit kita rekayasa (untuk lebih memunculkan kesan dramatis) adalah lingkungan sekitar dan tata cahayanya saja.
  • Untuk genre ini hampir sama seperti street photography FL yang digunakan kisaran 35 – 85 mm.
  • Dan untuk aperture disarankan menggunakan aperture besar untuk fleksibilitas pemotretan (jika perlu bukaan kecil maka kita bisa memperkecilnya).
  • Jika diperlukan kita juga bisa mempersiapkan flash dan juga tripod jika sewaktu-waktu diperlukan.

10. Journalism photography
  • Adalah genre fotografi yang menyajikan berita dan informasi melalui media foto/gambar.
  • Objek yang menjadi bahan fotografi genre ini adalah peristiwa-peristiwa yang layak untuk dijadikan berita, biasanya peristiwa yang menyangkut khalayak ramai atau suatu kejadian tertentu yang luar biasa.
  • Journalism photography ini memiliki etika tertentu yang tidak ada pada genre lainnya, dan pada prakteknya tidak semua orang dapat terjun ke genre ini karena yang dapat terjun secara professional adalah seorang jurnalis/wartawan.
  • Namun jika kita ingin melakukannya sebagai hobi boleh-boleh saja, namun ingat ada etika-etika yang harus kita pahami sebelumnya.
  • Untuk genre ini FL yang digunakan akan sangat bervariasi, namun yang pasti kita akan membutuhkan FL dari yang wide hingga tele tergantung situasi peristiwa yang kita hadapi.
  • Dan untuk aperture disarankan menggunakan aperture besar untuk fleksibilitas pemotretan (jika perlu bukaan kecil maka kita bisa memperkecilnya).
  • Jika diperlukan kita juga bisa mempersiapkan flash dan juga tripod jika sewaktu-waktu diperlukan.

11. Fashion photography
  • Adalah genre fotografi yang khusus untuk memotret pakaian dan barang mode lainnya. Intinya genre ini memofkuskan pada barang fashion, namun tidak seperti product photography yang hanya menampilkan sisi produknya saja, fashion photography lebih mengarah ke tampilan dan kharisma produk saat digunakan.
  • Dulu karya-karya fashion photography akan banyak tampil di media cetak seperti majalah fashion dll, namun sekarang ini media online juga menjadi tempat untuk mempublish karya di genre ini.
  • Biasanya untuk dapat mengusung genre ini kita harus bekerja sama dengan brand fashion baik itu yang sudah ternama ataupun yang baru saja merintis.
  • Untuk genre fotografi ini hampir sama penggunaan focal length lensa nya seperti portrait photography dengan kisaran 50 – 85 mm (bahkan 105 -medium tele).
  • Dan tergantung dengan konsepnya, akan tetapi kebanyakan jika pemotretan dilakukan di luar ruangan maka fotografer cenderung membutuhkan aperture dengan bukaan yang lebar agar mudah menghasilkan efek bokeh, akan tetapi jika dilakukan di studio dengan background yang flat biasanya aperture yang digunakan cenderung ke kecil agar hasil foto nampak lebih tajam.

12. Architectural photography
  • Genre yang satu ini mengusung beberapa kepentingan, tidak hanya kepentingan dokumentasi namun juga estetika dalam hal arsitektural, seni, ekspresi, komunikasi, etika, imaginasi, abstraksi, harmoni, drama, dan lain sebagainya yang tersirat dalam karya arsitektur bangunan.
  • Object dari architectural photography dapat berupa interior (tampilan dalam/ruangan) ataupun exterior (tampilan luar) dari sebuah bangunan, entah itu gedung ataupun bangunan-bangunan bersejarah.
  • Untuk genre fotografi ini focal length lensa yang digunakan adalah focal length yang wide (kurang dari 35mm).
  • Untuk aperturenya sendiri kebanyakan tidak membutuhkan bukaan yang besar karena gambar yang dihasilkan kebanyakant tidak memerlukan efek background blur.

13. Astro photography
  • Genre fotografi ini mengkhususkan pada pemotretan objek-objek yang berada di angkasa sepertu bulan, bintang, gugusan planet dan lain-lain. Namun tidak sedikit yang menggabungkan dengan unsur genre lain seperti portrait fotografi, jadi selain objek langit dan bintang ada juga selipan objek manusia didalamnya
  • Sekilas genre ini nampak terbatas area explorasi objeknya, karena kita tahu bahwa langit dan segala yang ada didalamnya sangat jarang sekali berubah, namun terkadang jika mendapati waktu yang tepat maka kita sebagai pengusung genre astro photography akan mendapatkan momen atau fenomena yang langka.
  • Untuk genre ini juga focal length yang digunakan ada di kisaran wide karena kita ingin sebanyak mungkin scene masuk kedalam area foto kita.
  • Untuk aperture sendiri akan sangat membantu jika kita menggunakan lensa dengan bukaan yang besar karena kondisi pemotretan astro photography ini mayoritas dilakukan dimalam hari.
  • Untuk peralatan lain yang harus digunakan adalah tripod, karena genre ini juga menggunakan teknik long exposure maka sangat tidak mungkin jika kita hanya menggunakan tangan saja untuk menopang kamera (pasti gambar blur jika kamera dipengang oleh tangan saja/handheld).

Sekian postingan kali ini, semoga ada manfaatnya dan sampai jumpa dipostingan berikutnya.


Post a Comment

Previous Post Next Post