5 Mindset Yang Salah Saat Membeli Kamera DSLR atau Mirrorless

4 tahun sudah aku menggeluti dunia foto/videografi, jika boleh sedikit berkeluh kesah maka aku ingin bilang bahwa jika aku bisa memutar waktu aku akan memperbaiki keputusan-keputusan yang aku ambil dalam karir foto/videografi ku, namun apalah daya "lorong waktu" hanya ada difilm dan sinetron saja (at least yang aku tahu sampai saat ini) jadi biar pengalamanku itu ku jadikan pelajaran dan ku bagikan pada kalian agar kalian tidak mengambil keputusan yang salah seperti aku. Nah, pada postingan kali ini aku akan membahas tentang 10 Mindset Yang Salah Saat Membeli Kamera DSLR atau Mirrorless, tanpa panjang lebar lagi mari kita mulai pembahasannya satu persatu.

Image from https://unsplash.com/@jannisjansson

  1. Dengan kamera DSLR/Mirrorless hasil foto/video akan otomatis bagus. Well, I can't fully disagree with this, tapi ini menurutku mindset yang salah. Dalam hal file yang dihasilkan aku setuju untuk hal ini, akan tetapi dalam hal kualitas atau bagus tidaknya foto/video terlihat di layar aku jamin beda lagi ceritanya. Don't be surprised, but i can tell you ada banyak faktor lain yang menjadi penentu bagus/tidaknya kualitas sebuah foto, kamera hanya satu diantara sekian banyak (a-z) faktor penentu.
  2. Dengan membeli kamera DSLR/Mirrorless kita otomatis menjadi Foto/Videografer. Gimana ya bilangnya, Foto/Videografer kan kalau ditelaah adalah sebutan untuk orang yang mengambil foto atau video atau orang yang berkecimpung di dunia foto/video, jadi kalian ga perlu nunggu sampai beli/punya DSLR/Mirrorless untuk jadi seorang Foto/Videografer, pakai peralatan yang ada & yang kalian miliki (kamera hp, pocket camera, action cam) sudah cukup untuk menjadikan kalian foto/videografer. Ingat perkara foto/videografer bukan mengenai alat/gear melainkan hasil yang didapatkan/dihasilkan. But again, using DSLR/Mirrorless will step up your photo/videography game.
  3. Kamera DSLR/Mirrorless sangat mudah (atau sangat susah) digunakan. In fact, untuk mengambil gambar/foto atau merekam video kita hanya perlu menekan satu tombol, jadi bisa dimengerti kalau ada yang bilang pengoperasian dslr/mirrorless sangat mudah, tapi tentu saja tidak semudah itu karena untuk mendapatkan hasil yang optimal kita harus melakukan 
  4. Beli DSLR/Mirrorless yang mahal, biar lensa saja yang murah. When the first time i step into this pho-vi world, that was exactly what i though, tapi setelah negara api menyerang aku baru sadar kalau mindset itu salah. Kalau boleh aku berpendapat, aku akan pilih kamera biasa dipasangi lensa luar biasa daripada kamera luar biasa dipasangi lensa biasa. Klau dilihat lagi alasannya simpel, teknologi kamera berkembang jauh lebih pesat daripada lensanya jadi lensa 10-20 tahun lalu masih bisa dipakai pada body kamera terkini tapi sebaliknya kamera jaman dulu belum tentu dapat mengakomodir lensa-lensa terkini.
  5. Beli kamera dulu, baru belajar kemudian. Buat kamu yang baru niat terjun ke dunia pho-vi ini saran ku sederhana, belajar dulu cara pengoperasian berikut dengan teori-teori pho-vi yang ada sampai mentok ga ada lagi yang bisa dipelajari, sambil belajar dan ngulik kumpulin dana sebanyak-banyaknya untuk beli kamera dan juga lensa terbaik sesuai dengan target budget yang terkumpul. Kalau beli kamera duluan baru belajar setelah ada kamera, percayalah separuh umur kamera kalian akan terbuang percuma karena digunakan untuk ajang belajar dan coba-coba, but in the end thats all depend on your choice.
Demikianlah postingan/artikel kali ini, and excuse me for my broken english and bahasa but i can assure you broken is the new perfect jhahaha, akhir kata semoga artikel ada manfaatnya dan sampai jumpa lagi di postingan berikutnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post