Latihan Pemberi Semangat Sebelum Belajar di Kelas

Jika Anda mengamati bahwa ketika memasuki ruangan (kelas), siswa terlihat malas, lelah, bosan, atau lesu. Latihan pemberi semangat akan membantu menghidupkan suasana, membuat mereka kembali bersemangat, sehingga mereka akan tertarik dan terlibat penuh dalam pembelajaran.

Kiat untuk memfasilitasi latihan pemberi semangat:

  • Bersihkan ruangan atau pindah ke luar ruangan di mana siswa dapat lebih leluasa bergerak.
  • Semakin banyak siswa yang terlibat, maka kegiatan ini akan semakin menyenangkan.
  • Saat memberikan instruksi, bersuaralah dengan lantang, penuh energi dan bersemangat agar siswa lebih termotivasi untuk terlibat, perbanyaklah gerakangerakan yang menarik.


Latihan Pemberi Semangat 1: Ikuti Saya

Mintalah siswa untuk berdiri membentuk sebuah lingkaran yang menghadap ke dalam. Jelaskan kepada siswa bahwa meregangkan bagian-bagian tubuh merupakan cara yang baik untuk menghilangkan stres serta membantu memulihkan energi dengan cara yang sehat.

Berilah siswa sebuah contoh gerakan peregangan dan jelaskanlah manfaatnya, misalnya, jelaskan bahwa dengan mengangkat kedua lengan ke atas (hingga melebihi) kepala, kita dapat merasakan peregangan di lengan serta peregangan di sepanjang punggung dan sisi kanan-kiri tubuh kita. Peragakan gerakan peregangan ini dengan mengangkat kedua lengan Anda hingga melewati kepala dan minta para siswa untuk mengikuti/mencontohi gerakan Anda.

Mintalah siswa memikirkan/mengidentifikasi bagian tubuh mereka yang dirasa tegang atau lelah, baik karena stres, ataupun karena sudah lama tidak digerakkan atau sudah lama tidak berolahraga.

Mintalah siswa Anda membentuk sebuah lingkaran, dan sampaikan bahwa mereka akan bergantian memimpin gerakan peregangan untuk bagian tubuh yang berbeda (misanya: siswi A akan emimpin/mencontohkan gerakan peregangan bahu, siswa B akan memimpin gerakan peregangan pinggang, dan seterusnya sampai semua mendapat kesempatan).

Ingatkan siswa untuk tidak memaksakan diri melakukan gerakan peregangan yang terlalu keras/sulit atau mempraktikkan posisi-posisi yang tidak nyaman!

Mintalah salah satu siswi (atau siswa, misalnya Dita) untuk memimpin satu latihan peregangan dan siswa lainnya untuk menirukan gerakan yang diperagakan oleh Dita.

Setelah selesai, maka giliran siswa/siswi yang berada di sebelah (kanan/kiri) Dita untuk bergantian memimpin gerakan. Doronglah mereka untuk memikirkan gerakan peregangan baru untuk dicoba bersama-sama, namun jika mereka ingin mengulang gerakan peregangan yang telah  ilakukan/diperagakan sebelumnya, maka biarkanlah mereka melakukannya. Ulangi tiap-tiap gerakan peregangan sebanyak sekali atau dua kali, pastikan sesuai urutan dan dimulai dari awal.

Akhiri kegiatan dengan bertepuk tangan, atau dengan melakukan satu gerakan peregangan terakhir bersama-sama.


Latihan Pemberi Semangat 2: Hafalkan Gerakan Saya

Mintalah siswa berdiri membentuk lingkaran yang menghadap ke dalam.

Jelaskan kepada siswa bahwa salah satu dari mereka akan memulai permainan dengan menunjukkan sebuah gerakan atau gerakan tarian (joget) secara cepat kepada teman-temannya, misalnya meloncat-loncat, melompat tinggi, atau berputar di tempat.

Beritahu siswa bahwa tujuan permainan ini adalah agar semua orang dalam lingkaran mendapat giliran memperagakan gerakan teman-temannya dan menambah satu gerakannya kreasinya sendiri, dan melakukan semua gerakan tersebut tanpa kesalahan. Orang terakhir yang mendapat giliran harus menghafal dan memperagakan semua gerakan/tarian yang diberikan oleh teman-temannya.

Mulailah dengan menyepakati siapa yang akan memulai, misalnya Ani menjadi orang pertama, dia memutuskan untuk memperagakan gerakan berputar di tempat sebanyak satu kali, kemudian orang di sebelah kanan Ani, misalnya Dodi, harus kembali memperagakan gerakan Ani (berputar di tempat sebanyak satu kali) lalu menambahkan satu gerakan kreasinya sendiri misalnya meloncat ke kanan dan ke kiri, berikutnya akan diikuti oleh orang di sebelah kanan Dodi, misanya Putri, yang akan memperagakan gerakan Ani (berputar di tempat sebanyak satu kali) dan Dodi (meloncat ke kanan dan ke kiri), serta menambahkan satu gerakan kreasinya sendiri, begitu seterusnya, sampai semua orang mendapat giliran dan memperagakan semua gerakan tanpa kesalahan.


Latihan Pemberi Semangat 3: Voli Balon!

Catatan Guru: Anda akan membutuhkan satu atau beberapa balon untuk kegiatan ini

Mintalah siswa untuk berdiri membentuk lingkaran yang menghadap ke dalam.

Jelaskan kepada siswa bahwa tugas mereka adalah menjaga agar balon tetap berada di udara (melayang) selama mungkin. Setiap orang hanya diperbolehkan menyentuh balon sekali, dan hanya boleh bergerak di sekitar lingkaran mengikuti urutan yang disepakati bersama (misalnya ke arah kanan atau ke kiri lingkaran).Ingatkan siswa untuk menghormati ruang pribadi orang lain dan tidak melukai siapapun.

Jelaskan kepada siswa tentang aturan permainannya (setiap orang hanya diperbolehkan menyentuh balon satu kali, dan harus bergerak dalam urutan yang sudah disepakati bersama dan harus tetap berada/berdiri di sekitar lingkaran/tidak keluar).

Mulailah permainan dengan melemparkan balon ke udara ke arah salah satu siswa/siswi yang ada di lingkaran. Siswa/siswi tersebut harus menangkap balon dan kemudian mengoper balon ke orang di sebelahnya, begitu seterusnya.

Pilihan/opsi:

  • Mainkan ronde eliminasi. Misalnya dengan peraturan dimana siswa yang menyentuh balon lebih dari satu kali atau membiarkan balon menyentuh lantai, akan dikeluarkan dari lingkaran dan permainan akan terus berlanjut sampai hanya ada satu orang yang tersisa.
  • Buat peraturan baru, misalnya, siswa hanya dapat menyentuh balon dengan tangan kanan atau kiri, atau dengan lutut atau siku.


Latihan Pemberi Semangat 4: Zip, Zap, Zum!

Minta peserta untuk membentuk lingkaran yang menghadap ke dalam. Beritahu siswa bahwa mereka akan menggunakan jari telunjuk mereka untuk menunjuk ke arah kanan, kiri, dan depan mereka.

Jelaskan kepada siswa bahwa mereka harus membayangkan diri mereka saling mengalirkan ‘arus listrik’ dari satu orang ke orang lain sambil mengucapkan kata-kata 'Zip', 'Zap', atau 'Zum':

  • Untuk memberikan ‘arus listrik’ kepada orang yang duduk di sebelah kiri mereka, mereka harus menunjuk ke arah orang tersebut sembari mengatakan 'Zip';
  • Untuk memberikan ‘arus listrik’ kepada orang yang duduk di sebelah kanan mereka, mereka harus menunjuk ke arah orang tersebut dan mengatakan 'Zap';
  •  Untuk memberikan arus kepada orang yang duduk di seberangnya, mereka harus menunjuk mereka ke arah orang tersebut dan mengatakan 'Zum'.

Jelaskan kepada siswa bahwa permainan akan terus berlanjut sampai ada peserta yang salah menyebutkan kata (selain Zip, Zap, Zum) atau mengacaukan pola permainan (misalnya: tidak berkata apa-apa atau diam saja, atau merasa ragu-ragu untuk mengucapkan sesuatu setelah lebih dari beberapa detik), maka orang tersebut akan dikeluarkan dari lingkaran.

Tunjuk satu siswa untuk memulai permainan.

Mainkan satu putaran sehingga siswa dapat memahami aturannya.


Sumber materi pelatihan Remaja Sehat Jiwa Raga (Desember 2022) via kanal Guru Belajar.

Demikian postingan kali ini, semoga ada manfaatnya dan sampai jumpa di postingan berikutnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post