Ukuran Kinerja Aktivitas dalam Activity Based Management (ABM)

Image from https://pixabay.com/users/free-photos-242387/

Ukuran kinerja berpusat pada tiga dimensi utama : Efisiensi, Kualitas dan Waktu.  Ukuran keuangan untuk efisiensi aktivitas meliputi :

a.          Laporan biaya bernilai tambah dan tak bernilai tambah

Pelaporan ini adalah cara untuk meningkatkan efisiensi aktivitas. Suatu sistem akuntansi perusahaan seharusnya membedakan antara biaya bernilai tambah dan tak bernilai tambah karena memperbaiki kinerja aktivitas membutuhkan penghapusan tak bernilai tambah dan mengoptimalkan aktivitas bernilai tambah. Dengan membandingkan biaya aktual dengan  biaya aktivitas bernilai tambah, manajemen dapat menilai tingkat ketidak efisienan aktivitas dan menentukan potensi untuk perbaikan.Biaya bernilai tambah ( standar quantities – SQ) dapat dihitung dengan mengalikan kuantitas standar bernilai tambah dengan standar harga ( standar price – SP ). Biaya tak bernilai tambah dapat dihitung sebagai perbedaan anatara output aktual tingkat aktivitas (activity quantity – AQ) dan tingkat bernilai tambah ( SQ) dikalikan dengan biaya standar per unit.

b.          Pelaporan Tren

Pelaporan ini menyatakan bahwa pengurangan biaya berjalan sesuai yang diharapkan. Hampir setengah biaya tak bernilai dihapuskan. Sebagai catatan perhatian, perbandingan biaya aktual dua periode akan menyatakan pengurangan yang sama. Namun, pelaporan biaya tak bernilai tambah tidak hanya menyatakan pengurangan namun juga dimana hal tersebut muncul. Hal ini memberikan informasi pada para manajer tentang berapa banyak potensi penurunan harga yang masih mungkin dilakukan. Dari pelaporan ini setidaknya para manajer tidak menjadi puas, namun seharusnya secara berkelanjutan mencari tingkat efisiensi yang lebih tinggi.

c.          Peran Standar Kaizen

Penghitungan biaya kaizen mengacu pada pengurangan biaya produk dan proses yang ada. Pengelolaan proses pengurangan biaya ini dipenuhi melalui pengulangan penggunaan dua subsiklus utama : 1). Siklus perbaikan berkelanjutan atau kaizen dan 2). Siklus pemeliharaan. Siklus kaizen didefinisikan dengan urutan: rencana->lakukan->periksa->bertindak (plan-do-check-act).

Standar kaizen mencerminkan perbaikan yang direncanakan untuk periode berikut. mencerminkan perbaikan yang direncanakan untuk periode berikut.

Siklus pemeliharaan mengikuti aturan: standar-lakukan-periksa-bertindak (standard-do-check-act). Suatu standar dibuat berdasarkan perbaikan sebelumnya . kemudian tindakan diambil dan hasil periksa untuk memastikan bahwa kinerja tercapai pada tingkat baru ini. Jika tidak, maka tindakan korektif akan di

d.         Benchmarking

Benchmarking merupakan suatu pendekatan yang digunakan dalam penetapan standard untuk membantu mengidentifikasikan kemungkinan perbaikan aktivitas. Bencmarking ini paling baik digunakan untuk sebagai standard dalam menilai kinerja suatu aktivitas. Benchmarking merupakan penentapan standard yang mengacu pada kinerja yang dicapai suatu bagian yang dianggap baik.

e.          Pengaruh Penggerak dan Perilaku

Ukuran output aktivitas dibutuhkan untuk menghitung dan menelusuri berbagai biaya tak bernilai tambah. Mengurangi aktivitas tak bernilai tambah seharusnya menghasilkan pengurangan kebutuhan aktivitas tersebut sehingga menimbulkan pengurangan dalam ukuran output aktivitasnya. Jika kinerja suatu tim dipengaruhi oleh kemampuannya untuk mengurangi biaya tak bernilai tambah, maka seleksi berbagai penggerak aktivitas dan cara bagaimana mereka digunakan dapat memengaruhi perilaku.

f.           Manajemen Kapasitas Aktivitas

Kapasitas aktivitas menunjukkan jumlah berapa kali suatu aktivitas dapat dilakukan. Penggerak aktivitas akan mengukur kapasitas aktivitas. Dua pertanyaan yang perlu dijawab, pertama seberapa besar seharusnya kapasitas aktivitas tersebut? Hal ini menunjukkan kemampuan untuk mengukur jumlah peningkatan yang masih dimungkinkan.

Kedua, seberapa banyak kapasitas yang dimiliki digunakan? Hal ini menunjukkan biaya non produktif dan sekaligus peluang untuk mengurangi kapasitas dan mengurangi biaya.

Perhitungan biaya pelanggan dan pemasok berdasarkan aktivitas

Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, keakuratan perhitungan haga pokok produk diperbaiki dengan penelusuran biaya aktivitas pada produk yang memakai aktivitas. Sistem ABC juga dapat digunakan untuk menentukan keakuratan biaya pelanggan dan pemasok. Pengetahuan akan biaya pelanggan dan pemasok dapat menjadi informasi vital untuk memperbaiki tingkat laba suatu perusahaan.

Perhitungan Biaya Pelanggan Berdasarkan Aktivitas

Para pelanggan dapat memakai aktivitas penggerak pelanggan dalam proporsi yang berbeda. Sumber-sumber dari keanekaragaman pelanggan meliputi beberapa hal seperti frekuensi pesanan, frekuensi pengiriman, jarak geografis, dukungan penjualan dan promosi serta kebutuhan dukungan rekayasa teknik. Sehingga dalam hal ini berarti ABC dapat berguna bagi organisasi yang mungkin hanya memiliki satu produk, produk sejenis atau struktur JIT di mana penelusuran langsung mengurangi nilai ABC untuk perhitungan harga pokok produk.

Perhitungan Biaya Pelanggan versus Perhitungan Biaya Produk. Pembebanan biaya dari cutomer service pada pelanggan, dilakukan dengan cara yang sama untuk biaya produksi yang dibebankan pada produk. Biaya sumber daya yang dipakai dibebankan ke aktivitas, dan biaya aktivitas di bebankan ke tiap pelanggan.

Perhitungan Biaya Pemasok Berdasarkan Aktivitas

Pemasok dapat mempengaruhi banyak aktivitas internal suatu perusahaan dan secara signifikan meningkatkan biaya pembelian. Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas adalah kunci penelusuran biaya yang berhubungan dengan pembelian, kualitas, keandalan, dan kinerja pengiriman hingga ke para pemasok. Pehitungan biaya berdasarkan aktivitas adalah kunci penelusuran biaya yang berhubungan dengan pembelian, kualitas, kendalan dan kinerja pengiriman kepada para pemasok.

Metodologi Perhitungan Biaya Pemasok. Pembebanan biaya untuk aktivitas yang berhubungan dengan pemasok mengikuti pola yang sama dengan perhitungan biaya pelanggan dan perhitungan harga pokok produk pada ABC. Aktivitas penggerak pemasok seperti pembelian, penerimaan, pemerikasaan komponen, pengerjaan ulang dan lain-lain dicatat dalam kamus aktifitas. Biaya sumber daya yang dipakai dibebankan pada aktivitas ini, dan biaya aktivitas dibebankan pada pemasok individual.

 

CREDIT FILE: NIJAR KURNIA ROMDONI

DOWNLOAD LINK

PASSWORD: abm.farihinmuhamad

Post a Comment

Previous Post Next Post