Activity Based Management dan Akuntansi Pertanggungjawaban

Image from https://pixabay.com/users/mohamed_hassan-5229782/

Akuntansi pertanggungjawaban adalah alat fundamental untuk pengendalian manajemen dan ditentukan melalui empat elemen penting, yaitu pemberian tanggung jawab, pembuatan ukuran kinerja, pengevaluasian kinerja dan pemberian penghargaan. Akuntansi pertanggungjawaban bertujuan mempengaruhi perilaku dalam cara tertentu sehingga seorang atau kegiatan perusahaan akan disesuaikan untuk mencapai tujuan bersama. Sistem akuntansi pertanggungjawaban dibagi berdasarkan keuangan dan aktivitas. Sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan keuangan memberikan tanggung jawab pada berbagai unit perusahaan dan menyatakan berbagai ukuran kinerja dalam bntuk keuangan. Akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas adalah sistem akuntansi pertanggungjawaban yang dikembangkan untuk perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan yang mengalami perbaikan berkelanjutan. Sistem ini mengukur kinerja sehingga menekankan pada pandangan keuangan dan nonkeuangan.

 Akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan keuangan berfokus pada unit fungsional perusahaan dan berbagai individu, di mana sebuah pusat pertanggungjawaban akan diidentifikasi yaitu unit perusahaan, pabrik, departemen atau lini produksi. Sistem pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas atau proses, titik utamanya akan mengubah inti dan individu menjadi proses dan tim. Tiga metode yang memungkinkan perubahan cara berbagai hal dilakukan yaitu perbaikan proses, inovasi proses dan penciptaan proses. Perbaikan proses merujuk pada peningkatan bertahap dan konstan dalam efisiensi suatu proses yang telah ada.inovasi proses merujuk pada kinerja proses dalam cara baru yang radikal dengan tujuan mencapai perbaikan yang dramatis dalam hal waktu respons, kualitas dan efisiensi. Penciptaan proses merujuk pada instalansi sebuah proses yang seluruhnya batu dengan maksud memenuhi tujuan pelanggan dan keuangan.

Ukuran kinerja harus diidentifikasi dan standar harus diterapkan untuk berfungsi sebagai benchmarking untuk ukuran kinerja. Beberapa perbedaan yang sangat jelas untuk berbagai perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan perbaikan berkelanjutan. Pertama, ukuran kinerja berorientasi pada proses sehingga harus memperhatikan berbagai atribut proses, seperti waktu proses, kualitas dan efesiensi. Kedua, standar ukuran kinerja berubah untuk mencerminkan berbagai kondisi dan tujuan baru, serta membantu mempertahankan kemajuan apapun  yang telah dicapai. Ketiga, standar opeasional membutuhkan peran penting.

Dalam kerangka kerja berdasarkan keuangan, kinerja diukur dengan membandingkan berbagai hasil sesungguhnya denga hasil yang dianggarkan. Dalam kerangka kerja berdasarkan aktivitas lebih berkaitan dengan kinerja daripada hanya perspektif keuangan.

Dalam kedua sistem tersebut, tiap orang akan diberi penghargaan atau hukuman sesuai dengan kebijakan dan kehendak pihak manajer yang lebih atas. Sistem penghargaan dalam sistem akuntansi keuangan berdasarkan keuangan didesain untuk mendorong setiap orang dalam mencapai atau mengalahkan standar anggaran. Dalam sistem pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas, sistem penghargaannya lebih rumit. Tiap orang bertanggungjawab sebagai tim serta kinerja indiviual. Karena perbaikan yang berkaitan dengan proses kenyakan dicapai melalui usaha tim, penghargaan berbasis kelompok adalah paling tepat daripada penghagaan untuk perorangan.

Analisis nilai proses adalah hal yang fundamental bagi akuntansi pertanggungjawaban berbasis aktivitas, analisis ini berfokus pada akuntabilitas berbagai aktivitas sebagai ganti pada biaya. Analisis nilai proses berkaitan dengan analisis penggerak, analisis aktivitas, dan pengukuran kinerja aktivitas.

1.      Analis Penggerak

Pada analisis penggerak difokuskan pada pencarian akar pemicu, akar pemicu dari biaya suatu aktivitas kerap merupakan pemicu dari aktivitas terkait lainnya. Akar pemicu sendiri adalah penyebab yang paling dasar dari suatu aktivitas yang dilakukan.

2.      Analis Aktivitas

Inti analisis nilai proses adalah analisis aktivitas. Analisis aktivitas adalah proses untuk mengidentifikasi, menjelaskan, dan mengevaluasi berbagai aktivitas yang dilakukan perusahaan. Analisis aktivitas akan menghasilkan empat hal : aktivitas apa yang telah dilakukan, berapa banyak orang yang melakukan aktivitas, waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk aktivitas, menentukan nilai aktivitas bagi organisasi termasuk rekomendasi untuk memilih dan mempertahankan aktivitas bernilai tambah.

Aktivitas bernilai tambah adalah aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk dipertahankan dalam bisnis. Aktivitas ini harus terus dipertahankan oleh perusahaan, karena aktivitas inilah yang menjadikan suatu produk atau jasa lebih kompetitif dipasar. Aktivitas dapat dikelompokkan kedalam aktivitas bernilai tambah apabila secara bersamaan memenuhi ketiga kondisi berikut ini :

  • Aktivitas yang menghasilkan perubahan,
  • Perubahan tersebut tidak dapat dicapai oleh aktivitas yang sebelumnya, dan
  • Aktivitas tersebut memungkinkan aktivitas lain untuk dilakukan.
  • Aktivitas Tidak Bernilai Tambah 
Aktivitas tidak bernilai tambah adalah semua aktivitas selain aktivitas yang sangat penting untuk dipertahankan dalam bisnis, sehingga dianggap sebagai aktivitas yang tidak diperlukan. Suatu aktivitas dikelompokkan kedalam aktivitas tidak bernilai tambah apabila aktivitas tersebut tidak dapat memenuhi salah satu dari ketiga kriteria aktivitas bernilai tambah yang telah disebutkan sebelumnya.

Perusahaan mengelompokkan aktivitas kedalam aktivitas bernilai tambah dan kedalam aktivitas tidak bernilai tambah, dengan tujuan untuk dapat meminimumkan biaya yang terjadi akibat aktivitas tidak bernilai tambah, dengan cara mengeliminasi aktivitas tersebut. Aktivitas tidak bernilai tambah yang tidak dieliminasi akan menyebabkan meningkatnya biaya produksi perusahaan.

3.      Pengukuran Kinerja Aktivitas

Pengukuran kinerja aktivitas dirancang untuk melihat bagaimana suatu aktivitas dan proses dilaksanakan, dan hasil yang diperolehnya. Pengukuran kinerja kativitas juga dirancang untuk mengungkapkan apakah dilaksanakan improvement berkelanjutan terhadap aktivitas untuk menghasilkan nilai bagi konsumen. Pengukuran kinerja aktivitas berpusat pada tiga dimensi: efisiensi, kualitas dan waktu

Pengukuran kinerja aktivitas dilaksanakan baik dalam bentuk kinerja keuangan dan nonkeuangan.


CREDIT FILE: NIJAR KURNIA ROMDONI

DOWNLOAD LINK

PASSWORD: abm.farihinmuhamad

Post a Comment

Previous Post Next Post