Job Order Costing (Akuntansi Manajemen)

Image from https://pixabay.com/users/mohamed_hassan-5229782/

1.1.  Pengertian

Job order costing adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi untuk menentukan harga pokok produksi pada perusahaan atas dasar pesanan. Tujuannya untuk menentukan harga pokok produk dari setiap pesanan baik harga pokok pesanan secara keseluruhan dari tiap-tiap pesanan maupun untuk persatuan. Dalam metode ini biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok produksi persatuan di hitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut.

1.2.  Karakteristik Job Order Costing

a.    Sifat proses produksi yang dilakukan terputus-putus, dan tergantung pada pesanan yang diterima

b.   Spesifikasi dan bentuk produk tergantung pada pemesan

c.    Pencatatan biaya produksi masing-masing pesanan dilakukan secara terpisah pada setiap pesanan

d.   Harga pokok produksi dan laba kotor juga dihitung berdasarkan masing-masing pesanan

e.    Total biaya produksi untuk setiap elemen biaya dikalkulasi setelah pesanan selesai

f.    Biaya perunit dihitung dengan membagi total biaya produksi dengan total unit yang dipesan

g.    Sistem biaya biasanya menggunakan metode biaya normal

1.3.  Manfaat Penggunaan Job Order Costing System

a.    Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pelanggan.

b.   Mempertimbangkan dalam hal menerima atau menolak pesanan.

c.    Memantau realisasi biaya produksi.

d.   Menghitung laba atau rugi dari tiap pesanan.

e.    Menentukan beban pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang akan disajikan dalam neraca.

1.4.  Perhitungan Biaya Normal

Sistem biaya normal adalah sistem akuntansi dimana bahan baku dan tenaga kerja langsung dibebankan pada objek biaya berdasarkan biaya aktual, dan biaya overhead pabrik dibebankan berdasarkan tarif yang telah ditentukan dimuka. Untuk menentukan biaya berdasarkan pesanan secara teliti dan akurat, setiap pesanan harus diidentifikasi secara terpisah dan terlihat secara terperinci dalam kartu biaya pesanan untuk masing-masing pesanan

1.5.  Jurnal Perhitungan Biaya Pesanan

Rincian mengenai suatu pesanan dicatat dalam kartu biaya pesanan (job cost sheet), yang berbentuk kertas atau elektronik. Kartu biaya pesanan mengumpulkan rincian untuk satu pesanan tertentu saja. Rincian tersebut mencakup biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead yang dibebankan ke setiap pesanan. Ketiga biaya tersebut kemudian diakumulasikan untuk mengetahui biaya produksi untuk suatu pesanan.

1.6.  Perhitungan Biaya Pesanan Pada Perusahaan Jasa

Biaya yang paling penting dalam perusahaan jasa adalah tenaga kerja profesional yang terlibat, dan berlaku standar yang lazim yakni biaya tenaga kerja langsung harus dapat ditelusuri ke jasa yang diserahkan kepada pelanggan. Dalam perusahaan jasa, biaya overhead yang berhubungan dan dikeluarkan dengan tujuan menawarkan jasa digolongkan sebagai overhead jasa (service overhead).

1.7.  Kerugian dalam Proses Produksi

kerugian yang ditimbulkan dari metode ini, yaitu apabila terindikasi adanya pemborosan  dalam memproduksi suatu pesanan. Pemborosan ini tidak dipisahkan sehingga tidak memungkinkan untuk suatu perbandingan dengan biaya-biaya yang seharusnya terjadi.    


CREDIT FILE: NIJAR KURNIA ROMDONI

DOWNLOAD LINK

PASSWORD: akmenjoc.farihinmuhamad

Post a Comment

Previous Post Next Post