Cara Backup dan Restore Database di SQL Server

Kali ini kita akan membahas tentang proses Backup dan Restore database didlam Microsoft SQL Server. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya bahwa sebagian besar aktifitas di SQL Server tidak hanya bisa dilakukan melalui query/bahasa sql namun juga melalui User Interface dari SQL Server itu sendiri, jadi pada kesempatan kali ini yang akan diterangkan adalah proses yang dilakukan melalui UI SQL Server.

Jika kita khawatir akan kehilangan file yang ada di computer kita, biasanya kita menyalin/meyimpan file tersebut di beberapa media penyimpanan lain seperti flashdisk, harddiks external, atau bahkan di cloud drive, file-file yang ada di media penyimpanan lain adalah backup dari file utama kita. Jadi dapat dikatakan bahwa backup adalah salah satu bentuk antisipasi terhadap hal-hal yang tidak diinginkan seperti kehilangan ataupun kerusakan. Backup sendiri bisa diartikan cadangan, yang kurang lebih cadagan itu fungsinya adalah sebagai pengganti yang utama.

Berkaitan dengan database, backup juga salah satu kegiatan/aktivitas yang rutin dilakukan oleh DBA, kenapa harus rutin dilakukan? karena kita tidak tahu kapan terjadinya permasalahan terhadap database yang kita olah, jadi semakin banyak backup yang kita miliki logikanya akan memperkecil kemungkinan terhadap kehilangan data.

Dalam SQL Server kita dapat membagi tipe-tipe backup seperti:
Full backup : Seluruh file (data, objek, dll) akan disalin kedalam file baru yang identik sehingga tidak ada satu hal pun yang akan tertinggal (ibarat copy-paste). Kekurangannya proses yang dibutuhkan akan cukup lama dan file yang dihasilkan memiliki size yang sangat besar. Dan full backup ini sangat tidak cocok jika dilakukan setiap hari.
Differential backup : Hanya akan menyalin perubahan-perubahan yang terjadi setelah dilakukannya Full backup, dengan demikian file size tidak akan terlalu besar dan waktu yang dibutuhkan relatif lebih cepat. Kekurangannya sangat ketergantungan pada full backup, jika terjadi sesuatu dengan full backup maka differential backup ini tidak terlalu berharga.
Transaction log backup : Hanya menyalin data transaction saja tanpa objek, jadi file lebih kecil dan lebih cepat lagi namun cakupan data yang dimuat lebih kecil juga.

Secara harfiah restore artinya mengembalikan, dan didalam database pun restore memang berfungsi untuk mengembali kan, apa yang dikembalikan? Ya tentu saja data dan objek-bojek database yang ada didalamnya. Namun perlu diingat, tidak serta merta restore ini akan memenuhi kebutuhan/menyelamatkan kita begitu saja, kenapa demikian? karena restore hanya mengembalikan keadaan database berdasarkan file backup yang digunakan, jadi jika file backup tidak up to date maka hasil yang diberikan pun tidak akan seperti data yang diharapkan (kemungkinan ada loss data akibat perbedaan tanggal update). Proses Backup-restore ini pun dapat dilakukan saat proses migrasi server/database, jadi database di server lama kita backup dan kita restore database tersebut di server yang baru.

Berikut ini tatacara yang bisa dilakukan untuk melakukan backup dan restore di sql server:
Nah demikianlah sekilas pembahasa mengenai Backup dan Restore di SQL Server, kalau kamu tertarik dengan seputar sql server atau database design ada bebearapa postingan lagi di blog ini yang bisa kamu baca dan insyaalloh informasinya bermanfaat buat kamu, jadi silahkan dieksplor ya.

Sekian postingan kali ini, terimakasih telah berkunjung, semoga postingan ini dapat membantu dan ada manfaatnya, sampai jumpa di postingan selanjutnya, wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Post a Comment

Previous Post Next Post