Awas, Jangan Disable Windows Defender di Windows 10, Fatal Akibatnya!!!

Windows defender sebagai anti-virus, anti-malware, anty-spyware atau apapun sebutannya, merupakan produk asli dari microsoft yang disematkan langsung ke dalam sistem operasi Windows (konon semenjak XP hingga sekarang windows 10) sehingga secara default sistem operasi yang baru diinstall pun memiliki perlindungan dari bahaya virus, malware dan spyware.

Windows defender bekerja secara runtime, artinya defender terus memantau sistem tiap saat sehingga jika ada ancaman yang terdeteksi maka defender akan mengambil tindakan (entah itu langsung me-remove atau meminta action dari user).

Di windows 7 & 8, defender dapat di non-aktifkan oleh pengguna pada Control Panel, akan tetapi di windows 10 defender sudah dipatenkan (hampir tidak bisa di matikan). Sebenarnya defender dapat dimatikan dengan berbagai resiko yang dapat timbul, dan kebetulan beberapa hari yang lalu saya terkena salah satu resikonya, kronolignya seperti ini:

1. Saat laptop start-up agak lama dan lag saya coba periksa di Task Manager dan ternyata penggunaan disk full sampai 100%.
2. Dari pengalaman sebelumnya windows defender-lah yang biasanya menjadi biang kerok dan saat dilihat pada Taskmanager yang aksesnya besar tak lain dan tak bukan adalah Antimalware service executable alias windows defender.
3. Saya memutuskan untuk mendisable Windows defender lewat control panel, dan benar saja setelah tampilan defender terbuka tidak ada opsi untuk mematikan service defender (yang dapat saya simpulkan bahwa microsoft benar-benar menjaga agar defender tetap running dan mengisyaratkan pada pengguna untuk tidak mematikan defender).
4. Karena tekad saya sudah bulat maka saya ambil jalan lain, saya masuk ke services.msc dan langsung menghentikan dan men-disable-kan dua services milik windows defender. Saat melakukannya ada warning yang muncul (biasanya memang muncul), kurang lebih memperingatkan jika service defender dihentikan maka akan ada service lain yang tidak bekerja, karena saya merasa tidak akan terlalu berbahaya (biasanya juga ok ok saja) maka saya abaikan peringatan itu dan mendisable defender.
5. Hal berikutnya yang terjadi adalah wireless adapter laptop menjadi tidak bisa digunakan (tidak dapat mendeteksi jaringan wifi yang ada), akan tetapi masih tertera aman dan tentram di device adapter setting dan device manager pun tidak ada tanda seru. 
6. Unutk mengatasinya saya coba uninstall dan install lagi driver wireless-nya, wireless adaptor tetap tidak mau hidup kembali. Disini saya sudah curiga penyebabnya adalah defender, akan tetapi saya masih tetap mengusahakan perbaikannya dengan cara diagnose connection dan hasilnya menyimpulkan bahwa WLAN Auto Config tidak dapat dijalankan. Sayapun kembali ke services.msc dan mencoba menjalankan servicenya secara manual dan munculah warning penyimpul penyebab permasalahan ini: Windows could not start Error 1068: The dependency or group failed to start the WLAN Auto Config serviceon the local computer. setelah ada error ini saya yakin penyebabnya adalah defender yang saya disable.
7. Dengan kesimpulan yang saya dapatkan saya coba hidupkan lagi dan meng-enable-kan windows defender. Namun yang aneh, service defender berjalan akan tetapi service wlan tetap menganggapnya stop. Dan memang behavior defender jadi berbeda karena sekarang defender tidak bisa didisable lagi.
8. Saya coba surfing internet dan mendapat beberapa solusi yang sayang tidak berhasil untuk laptop saya diantaranya:
http://answers.microsoft.com/en-us/windows/forum/windows_vista-networking/windows-could-not-start-error-1068-the-dependency/7963d72a-5d73-44fe-8316-058c46235737?auth=1
dan ada satu link lagi yang saya lupa.
9. Akhirnya saya menyerah dan melakukan install ulang.
Kesimpulannya, jangan anda mendisable windows defender apapun kondisinya. Cukup sudah cerita saya beberapa hari yang lalu, semoga dapat memberikan sesuatu yang berguna untuk anda yang datang berkunjung. Terimakasih.

14 Comments

  1. jadi gimana dong mengatasi antimalware service yang makan cpu? laptop ana jadi lemot bgt

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepengalaman saya kalau defender ngefeknya ke HDD usage, bukan CPU Usage (walaupun sama-sama akibatnya buat komputer lemot), kalau permasalahannya memory penuh mungkin ada aplikasi yang running di background tanpa sepengetahuan, Coba install CCleaner dan lihat di start up program, jika ada start up yang mencurigakan disable saja.

      Delete
  2. Saya pernah coba, matiin Windows Defender dari REgistry nya agan semua,dan alhamdulillah itu berhasil.
    Caranya : Agan semua cukup double click di dalem file winrar ini untuk disable or enable.
    Link Download : https://drive.google.com/open?id=0B3nB_txibXjIOHV0b1dUa1FnZTA
    Thanks.

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  5. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  6. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  7. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  8. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Post a Comment

Previous Post Next Post