Merdeka Menurut Ki Hajar Dewantara

Farihin Muhamad
0

Hai semuanya, pada postingan kali ini saya masih melanjutkan postingan saya mengenai seri materi Merdeka Belajar. Yang akan kita bahas sekarang adalah konsep "Merdeka" menurut tokoh nasional Ki Hajar Dewantara. Seperti yang kita tahu bahwa Ki Hajar Dewantara adalah sosok yang memperjuangkan pendidikan bagi orang-orang Indonesia pada masa penjajahan Belanda dulu, berkat ajaran-ajaran beliau pendidikan di Indoesia dapat berkembang seperti sekarang ini.

“Mardiika iku jawarnya, nora mung lepasing pangreh; nging uga kuwat kuwasa amandiri pringga (Merdeka tidak hanya terlepas dari perintah; akan tetapi juga cakap kuat memerintah diri sendiri)” - Ki Hadjar Dewantara

Berkaitan dengan konsep merdeka belajar kita dapat menyimak sebuah kutipan diatas, dalam ajaran Ki Hadjar Dewantara tersebut kita dapat menarik beberapa hal yang menyangkut kemerdekaan dalam pendidikan, seperto : (a) tidak hidup terperintah; (b) berdiri tegak karena kekuatan sendiri; (c) cakap mengatur hidupnya dengan tertib.

Tidak hidup terperintah berarti seseorang bisa menentukan sendiri arah tujuannya, memerintah diri sendiri. Poin kedua menekankan pada kemandirian seseorang, mencapai tujuan dengan daya upaya sendiri. Poin ketiga menekankan pada keterampilan mengatur hidup secara tertib.

Ki Hajar Dewantara menjelaskan tujuan pendidikan dalam bukunya Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka seri Pendidikan, beliau menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.

Dalam proses “menuntun”, anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai ‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang ‘pamong’ dapat memberikan ‘tuntunan’ agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar.

Demikian postingan kali ini, semoga ada manfaatnya dan sampai jumpa pada postingan berikutnya.

Tags:

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)