Download Modul Matakuliah Fotografi - Pertemuan 9 (Yang Harus Diketahui Pada Portrait, Product, dan Landscape Photography)

Farihin Muhamad
0

Pada pertemuan sebelumnya kita telah membahas mengenai genre-genre fotografi dan perangkat yang tepat untuk digunakan pada genre tersebut. Pada pertemuan kali ini kita akan membahas lebih dalam genre portrait, product, dan landscape photography.

Fokus utama kita pada perkuliahan fotografi ini adalah genre portrait, product, dan landscape photography. Ketiga genre ini akan sangat erat sekali kaitannya dengan konten-konten digital marketing. Foto yang nantinya kita hasilkan akan menjadi raw input untuk kemudian diolah kembali menjadi sebuah konten final yang pantas untuk dipublikasikan.
Image from https://pixabay.com/users/congerdesign-509903/

1. Portrait Photography
  • Sedikit pengantar mengenai genre portrait ini telah kita bahas pada pertemuan sebelumnya, untuk sekarang kita akan mencoba untuk mendalami dan mempelajari genre ini lebih lanjut lagi.
  • Portrait photography atau disebut juga portraiture bukan hanya sekedar foto yang ada wajah manusianya saja, akan tetapi esensinya adalah menangkap karakteristik, identitas, dan attitude seseorang yang difoto.
  • Ingat, pada portrait photography wajahlah yang menjadi poin utama, namun hal-hal lain juga tidak kalah penting dalam mewujudkan sebuah foto portrait yang baik.
  • Berikut ini akan kita bahas hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum dan saat melakukan sesi portrait photography.
  • Pertama, berkomunikasi dengan client akan konsep foto yang ia inginkan.
  • Kedua, pilih lokasi & waktu pemotretan yang sesuai dengan konsep yang diinginkan client (indoor atau outdoor).
  • Ketiga, siapkan flash external walaupun memotret di luar ruangan, untuk berjaga-jaga jika kita tidak mendapatkan cahaya yang optimal. Menggunakan softbox dan juga reflector akan memberikan hasil yang lebih baik tentunya.
  • Keempat, jika memotret diluar ruangan pastikan background tidak terlalu ramai dan tidak mengandung objek yang mengganggu dan pastikan untuk menggunakan bukaan besar agar menghasilkan efek bokeh (ini bertujuan untuk mengisolasi background sehingga subjek foto kita tidak terganggu oleh objek sekitar), jika memotret didalam ruangan dan menggunakan background flat alangkah baiknya menggunakan background dengan bukaan yang relatif kecil.
  • Kelima, meski sudah dijelaskan sebelumnya saya tekankan kembali untuk menggunakan lensa dengan focal length medium (50-85mm), hindari penggunaan lensa wide karena foto yang dihasilkan kemungkinan besar akan memuat distorsi (foto subjek menjadi cembung/melar), dan hindari menggunakan fl tele untuk mengantisipasi memotret di ruangan yang tidak terlalu besar.

2. Product Photography
  • Product photography mungkin merupakan primadona dari ketiga fokus genre fotografi kita, kenapa? alasannya sederhana, karena kebutuhan akan foto produk di zaman yang serba online seperti sekarang ini (terlebih lagi penjualan online) sangat masiv sekali. 
  • Ada satu fakta menarik yang mengatakan bahwa otak manusia dapat memproses dan mengevaluasi sebuah gambar hanya dalam waktu 13 milisecond, itu artinya kita hanya memiliki sedikit waktu untuk membuat pengunjung tertarik pada produk kita (yang diwakili oleh sebuah foto). Jika gambar kurang baik maka niscaya pengunjung akan melewatkan produk kita tanpa ada kesan berarti.
  • Jadi apa yang pengunjung lihat (foto) merupakan satu faktor penting dan krusial yang membuat pengunjung dapat berlama-lama melihat barang-barang kita & kemungkinan besar membelinya.
  • Berikut ini beberapa hal yang dapat dijadikan pedoman dalam Product photography.
  • Pertama, sama halnya seperti portrait, kegiatan memotret produk harus kita konsultasikan temanya terlebih dahulu dengan client, apakah ingin dibuat simple hanya produk dengan latar flat atau ingin dibuat dengan tema tertentu yang membutuhkan banyak properti.
  • Kedua, tidak ada konsep yang benar atau salah, artinya kita dapat membuat konsep yang sejalan dengan nuansa produk atau bahkah membat konsep yang sangat bertolak belakang dengan apa yang terkandung pada produk, masing-masing memiliki efek tertentu namun dikebanyakan kasus konsep yang senada dengan produk jauh lebih efektif.
  • Ketiga, faktor pencahayaan dan detail produk merupakan fokus utama pada genre ini. Mayoritas foto produk tidak akan memperlihatkan banyak shadow didalamnya untuk membuat pegunjung/viewers dapat dengan jelas melihat detail produk.
  • Kelima, kebanyakan product photography dilakukan di dalam studio, bahkan jika kita ingin membuat efek outdoor kitapun dapat membuatnya didalam studio. Oleh karena itu kita harus mempersiapkan lighting tambahan. Kita juga memerlukan tripod karena kita akan sering merubah komposisi penataan produk sehingga akan cukup mengganggu jika kita terus menerus memegang kamera. Dan pada beberapa skenario kita pun sepertinya harus menggunakan remote shutter. Kita juga membutuhkan meja atau area datar lainnya untuk dengan mudah menata background dan setup produk kita.
  • Keenam, lakukan setup/penataan background dan setup produk dengan baik. Pastikan seluruh bagian produk dapat terlihat pada foto, oleh karena itu jika tidak terlalu perlu aperture dengan bukaan besar maka gunakanlah bukaan yang kecil agar detail tidak terganggu oleh efek blur.
  • Ketujuh, untuk produk berukuran kecil kemungkinan kita akan membutuhkan lensa macro agar detailnya pada foto dapat lebih terlihat dan lebih jelas. Namun pada sebagian skenario menggunakan lensa standar juga sudah sangat cukup.
  • Kedelapan, ambilah beberpa angle (eye view, top view, side view) untuk menghasilkan perspektif yang berbeda, dan ambilah beberapa foto pada masing-masing anglenya agar kita memiliki pilihan saat ada foto yang kurang baik.

3. Landscape Photography
  • Landscape photography adalah genre yang berhubungan dengan alam dan pemandangan, genre ini akan sangat cocok sekali untuk orang-orang yang sering bepergian ke tempat-tempat baru (traveler). Sembari kita menikmati keindahan alam kita pun dapat mengabadikannya dan menunjukan pada dunia bahwa alam ini indah dan nyata.
  • Yang dapat kita potret pada genre ini adalah gunung, sungai, danau, pantai, gurun pasir, air terjun, hutan, dan objek alam lainnya.
  • Mungkin genre yang paling mudah diantara ketiga genre yang kita dalami. Sebagian besar orang yang menggeluti genre ini menaruh landscape photgraphy sebagai hobi, namun bukan hal yang mustahil untuk menjadikan genre ini sebagai ladang komersil.
  • Beberapa hal berikut ini dapat dijadikan pedoman dalam aktifitas landscape photography.
  • Pertama, tidak seperti portrait & product photography yang memerlukan sebuah konsep yang harus kita bicarakan dengan client, landscape ini cenderung apa adanya jadi kita tidak harus (dan mungkin sebenarnya tidak bisa) menata subjek yang akan kita potret yaitu ALAM.
  • Kedua, karena (terkadang) landscape photography ini bisa dilakukan dengan spontan, namun untuk hasil yang lebih baik maka kita harus melakukan survey/ pengamatan terlebih dahulu pada tempat kita memotret nantinya hal ini dilakukan untuk mendapatkan waktu dan spot foto yang pas.
  • Ketiga, siapkan peralatan yang dibutuhkan. Tripod adalah peralatan yang akan sangat kita butuhkan, selain itu filter lensa juga akan memberikan banyak kemudahan untuk kegiatan memotret kita.
  • Keempat,  pahami teknik long exposure dan focus stacking. Kedu teknik memang sangat jarang sekali digunakan pada genre lain, namun akan sangat berguna sekali pada genre landscape photography.
  • Kelima, jangan malas, jika kita mendatangi sebuah tempat maka jangan hanya memotret pada satu spot saja, explorasi titik-titik lain pada tempat tersebut.
  • Keenam, siapkan kondisi fisik dan perbekalan. Karena kita memotret di alam maka kita dituntut untuk terbiasa dengan kondisi alam, oleh karena itu kondisi fisik kita harus fit, selain itu kita akan memerluka perbekalan karena kita akan menghabiskan waktu beberapa jam.

Password: fotografi9.farihinmuhamad

Terimakasih sudah berkunjung, tinggalkan pesan jika ada yang ingin ditanyakan dan share jika postingan ini berguna untuk kalian. Sampai jumpa di postingan berikutnya, wassalamalaikum wr. wb.

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)