Product photography mungkin merupakan primadona dari ketiga fokus genre fotografi kita, kenapa? alasannya sederhana, karena kebutuhan akan foto produk di zaman yang serba online seperti sekarang ini (terlebih lagi penjualan online) sangat masiv sekali. Ada satu fakta menarik yang mengatakan bahwa otak manusia dapat memproses dan mengevaluasi sebuah gambar hanya dalam waktu 13 milisecond, itu artinya kita hanya memiliki sedikit waktu untuk membuat pengunjung tertarik pada produk kita (yang diwakili oleh sebuah foto). Jika gambar kurang baik maka niscaya pengunjung akan melewatkan produk kita tanpa ada kesan berarti. Jadi apa yang pengunjung lihat (foto) merupakan satu faktor penting dan krusial yang membuat pengunjung dapat berlama-lama melihat barang-barang kita & kemungkinan besar membelinya.
Image from https://www.pexels.com/@laryssa-suaid-798122 |
Berikut ini beberapa hal yang dapat dijadikan pedoman dalam Product photography.
- Pertama, sama halnya seperti portrait, kegiatan memotret produk harus kita konsultasikan temanya terlebih dahulu dengan client, apakah ingin dibuat simple hanya produk dengan latar flat atau ingin dibuat dengan tema tertentu yang membutuhkan banyak properti.
- Kedua, tidak ada konsep yang benar atau salah, artinya kita dapat membuat konsep yang sejalan dengan nuansa produk atau bahkah membat konsep yang sangat bertolak belakang dengan apa yang terkandung pada produk, masing-masing memiliki efek tertentu namun dikebanyakan kasus konsep yang senada dengan produk jauh lebih efektif.
- Ketiga, faktor pencahayaan dan detail produk merupakan fokus utama pada genre ini. Mayoritas foto produk tidak akan memperlihatkan banyak shadow didalamnya untuk membuat pegunjung/viewers dapat dengan jelas melihat detail produk.
- Kelima, kebanyakan product photography dilakukan di dalam studio, bahkan jika kita ingin membuat efek outdoor kitapun dapat membuatnya didalam studio. Oleh karena itu kita harus mempersiapkan lighting tambahan. Kita juga memerlukan tripod karena kita akan sering merubah komposisi penataan produk sehingga akan cukup mengganggu jika kita terus menerus memegang kamera. Dan pada beberapa skenario kita pun sepertinya harus menggunakan remote shutter. Kita juga membutuhkan meja atau area datar lainnya untuk dengan mudah menata background dan setup produk kita.
- Keenam, lakukan setup/penataan background dan setup produk dengan baik. Pastikan seluruh bagian produk dapat terlihat pada foto, oleh karena itu jika tidak terlalu perlu aperture dengan bukaan besar maka gunakanlah bukaan yang kecil agar detail tidak terganggu oleh efek blur.
- Ketujuh, untuk produk berukuran kecil kemungkinan kita akan membutuhkan lensa macro agar detailnya pada foto dapat lebih terlihat dan lebih jelas. Namun pada sebagian skenario menggunakan lensa standar juga sudah sangat cukup.
- Kedelapan, ambilah beberpa angle (eye view, top view, side view) untuk menghasilkan perspektif yang berbeda, dan ambilah beberapa foto pada masing-masing anglenya agar kita memiliki pilihan saat ada foto yang kurang baik.
Jika kamu tertarik dengan dunia photography, mungkin BEBERAPA ARTIKEL INI akan cukup menarik untuk kamu baca.
Demikianlah postingan hari ini, sampa jumpa lagi di postingan berikutnya.
Post a Comment