DNS adalah
sebuah sistem yang menerjemahkan domain (contoh: farihin.com) menjadi IP
address, ataupun sebaliknya. Penting: Komputer tidak mengenal domain jika tidak
ada DNS server, Karena pada dasarnya protocol yang digunakan computer adalah IP
ADDRESS. DOMAIN = URL = Alamat Website.
Domain terdiri
dari beberapa level yaitu:
1. TLD (Top
Level Domain)
Top level domain adalah kata yang
terdapat pada akhir nama domain (ekstensi). Contohnya : .com, .net, .edu, dan
lain-lain. Top Level domain ini ada dua macam, yaitu gTLD (Global Top Level
Domain) dan ccTLD (Country Code Top Level Domain).
GTLD adalah Top Level Domain dengan nama nama yang disebutkan pada
contoh diatas. Sedangkan ccTLD adalah Top Level Domain yang dibuat untuk masing
masing negara (Country), contohnya Indonesia, dengan kode ID (.co.id, .ac.id,
.web.id, .net.id, .sch.id, .gov.id, dan seterusnya.) atau Spanyol dengan kode
ES (.ac.es, .gov.es, dll).
2. SLD (Second
Level Domain)
SLD (Second Level Domain) nama domain
yang dapat anda daftarkan sendiri. Contoh, saya ingin mendaftarkan website
dengan nama farihin.com atau mfarihin.com, dengan demikian farihin atau
mfarihin merupakan SLD, dan .com merupakan TLD.
3. THLD (Third
Level Domain)
Third Level Domain adalah nama yang
diberikan setelah SLD (hitung dari kanan), contohnya dari farihin.com, Third
Level Domainnya dapat dibuat menjadi: forum.farihin.com, mail.farihin.com, dll.
THLD (Third Level Domain) ini sering
disebut dan lebih terkenal dengan nama “Sub-Domain”.
DNS server
adalah komputer server yang dapat melayani permintaan dari client untuk
mengetahui alamat (IP) yang digunakan oleh sebuah domain. Misal: kita ingin
mengakses facebook.com, maka DNS Server akan mencari IP dari facebook.com agar
komputer kita dapat terhubung dengan facebook.com
Secara default
privider-provider internet sudah menyediakan alamat (IP) DNS server yang bisa
digunakan, dan biasanya sudah otomatis ter-setting.
Jika
menggunakan router, anda bisa membuat DNS server sendiri dengan tujuan agar
saat ada client yang request domain tertentu maka router dapat mengarahkannya
pada domain yang dikehendaki router. Jika domain tidak terdaftar pada router
maka request akan diteruskan ke DNS server yang dimiliki oleh provider
internet.
Setelah IP
dari sebuah website sudah bisa diketahui, maka komputer kita akan melakukan
cache DNS (mengingat domain dan IP-nya), sehingga jika ingin mengaksesnya
kembali, tidak perlu lagi melakukan pencarian alamat IP website tersebut.
Catata: materi
ini melanjutkan dari materi sebelumnya mengenai pengaturan static ip, open ssh,
dan ftp server jadi jika materi tersebut belum dipelajari silahkan buka kembali
modul pertemuan sebelumnya.
Baiklah sekarang mari kita praktekan bersama cara melakukan konfigurasi DNS Server di Ubuntu 20.04, jadi kunjungi postingan Konfigurasi DNS Server di Ubuntu 20.04.
Post a Comment