Video production adalah sebuah proses yang memakan waktu cukup banyak, dimulai dari persiapan, shooting, hingga editing, semua proses-proses ini dilakukan tahap demi tahap agar menghasilkan sebuah produk yang baik, kurang lebih idealnya seperti itu menurut saya. Di postingan kali ini saya akan berbagi mengenai langkah-langkah post-production atau boleh dibilang tahap akhir dari video production ini, jadi tanpa panjang lebar lagi mari kita bahas prosesnya.
1. Klasifikasi / Grouping Footage dan File-file lain
Langkah pertama ini harus kita lakukan agar asset kita tertata rapi sehingga jika dikemudian hari kita terpaksa harus melakukukan perubahan pada hasil video kita masih bisa melakukannya dengan benar. Dilangkah awal ini kita akan memisahkan jenis-jenis file seperti file sound/musik, file footage, file transisi, file vfx, dan file-file yang lain, setelah itu kita pun sebisa mungkin memasukan file-file yang kita gunakan saja agar menyimpan space peyimpanan disk. Dan tidak lupa kita namai masing-masing folder dengan nama yg mencerminkan isi dari folder tersebut.
2. Pemilihat Sequence framerate
Saat melakukan shooting kemungkinan kita menggunakan beberapa pengaturan framerate (24/30/50/60/100/120) dan dimensi video (1080p / 4k), jadi saat akan membuat sequence pastikan kita memilih salah satu framerate yang akan kita gunakan sebagai framerate dari output video nantinya. Saya sendiri biasa menggunakan 24fps untuk video-video saya, jika tertarik dengan hal frame rate ini silahkan baca juga postingan saya mengenai.
3. Rough edit / Rough cut
Proses ini adalah proses dimana kita melakukan pemotongan bagian-bagian (kesalahan) dari footage yang tidak ingin kita tampilkan, atau bisa juga diartikan penyusunan bagian-bagian footage yang ingin kita tampilkan. Contohnya dari footage dengan durasi 10 menit mungkin setelah melalui proses rough cut hasilnya hanya menjadi 5 menit. Selain itu proses rough cut ini pun dilakukan untuk proses penambahan footage sampingan/pemanis (B-ROLL) yang biasanya digunakan untuk memperjelas inti maksud dari video kita atau sekedar scene pemanis agar video terlihat lebih cinematic. Selain footage, kita pun harus melakukan rough cut pada musik (jika menggunakan music), kita bisa menyesuaikan footage dengan musik (cut to the beat) atau sebaliknya kita sesuaikan musik dengan footage.
4. Visual FX, Transition, Detail element
Sebuah video yang baik tidak harus berisikan vfx/transition yang cetar membahana, namun penggunaan vfx dan transition yang tepat akan membuat hasil video kita jauh lebih baik. Proses ini harus kita lakukan setelah rough cut agar nantinya tidak ada lagi perubahan-perubahan yang harus dilakukan karena ada perubahan cut footage lagi disana-sini, selain itu proses ini pun biasanya memerlukan kinerja komputer yang tidak sebentar karena biasanya kita harus render internal untuk melihat hasil. Setelah vfx dan transition, bila diperlukan kita pun harus menambahkan elemen seperti title, lower third, call out dan lain-lain pada tahap ini.
5. Color Correction & Color Grading
Proses terakhir adalah color correction/grading, proses ini menurut saya adalah proses terpenting dari kelima proses ini (walaupun semuanya juga penting) karena tone color video akan menentukan enak tidaknya video kita dilihat, selain itu tone video yang baik akan menambahkan kesan elegan pada hasil video kita.
Nah demikianlah sekilas pembahasa mengenai 5 Langkah dalam Video Editing (Post Production), kalau kamu tertarik dengan seputar videofrafi ada bebearapa postingan lagi di blog ini yang bisa kamu baca dan insyaalloh informasinya bermanfaat buat kamu, jadi silahkan dieksplor ya.
Sekian postingan kali ini, terimakasih telah berkunjung, semoga postingan ini dapat membantu dan ada manfaatnya, sampai jumpa di postingan selanjutnya, wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Post a Comment