Judul : Kudasai
Penulis : Brian Khrisna
Penerbit :
Mediakita
Tahun terbit : 2019
Tebal : 448 Halaman ; 13 x 19 cm
Resensu oleh : Nabila Azzahra
Tabu
Brian Khrisna adalah penulis muda yang banyak digemari
karena karyanya yang sangat diminati oleh para remaja, penulis asal Bandung ini
sering menulis quotes dan puisi romance dan di unggah di sosial medianya
seperti Twitter, instagram dan di akun tumblernya. Brian Krisna tidak hanya
menulis ceritanya dengan kata kata yang puitis tapi ia juga seringkali
menambahkan komedi di dalam ceritanya agar pembaca tidak jenuh dan menganggap
cerita itu monoton. Brian Khriana adalah penulis yang sering menulis tentang
kehilangan, kesedihan, perasaan jatuh hati, dan kebersamaan, jadi tidak melulu
suatu cerita itu berakhir dengan kebahagiaan. Karya Brian Khrisna diantarany,
yaitu This is why I need you, The book of almost, merayakan kehilangan, dan
Kudasai.
Kali ini yang akan saya resensi adalah
karya Brian Khrisna yang berjudul Kudasai, judul yang unik bukan? Dalam novel Kudasai karya Brian Khrisna ini yang
menjadi tokoh utama yaitu seorang perempuan yang memiliki segalanya dan sering
disapa dengan nama Twindy dan seorang laki-laki yang tak lain adalah suami dari
Twindy, dia hanya mempunyai dua kemampuan saja bernafas dan memasak, lelaki itu
disapa Chaka.
Cerita dalam novel ini diawali dengan kekecewaan dari
seorang Twindy yang dinikahi oleh Chaka yang tidak mempunyai apa apa, Twindy
adalah wanita yang memiliki banyak harta, ia memiliki cafe, dan cafe itu
akhirnya di urus oleh Chaka. Chaka hanya bisa menurut pada apa yang di
perintahkan istrinya itu, walaupun garang tetapi Chaka tetap menyayangi Twindy sebagai
istrinya.
Rumah tangga yang dibangun bukan karena keinginan dari
masing masing itu terasa seperti uji coba siksa neraka, walaupun Chaka selalu
menghidupkan suasana terlebih dahulu tetapi Twindy tetap saja angkuh dan tidak
sopan pada Chaka yang notabe nya adalah Suaminya itu. Twindy yang merasa
mempunyai segalanya itu merasa berkuasa atas apa yang ada di rumah tangganya.
Chaka hanya mengurus pekerjaan rumah tangga seperti cuci piring, menyapu,
mengepel, dan mengurus cafe milik Twindy. Semua barang yang ada di rumah adalah
barang yang dibeli oleh Twindy kecuali televisi saja mungkin yang di beli oleh
seorang Chaka makadari itu Chaka sadar diri untuk tidak membantah pada Twindy
yang seharusnya menurut pada Chaka. Sering kali Chaka hanya dianggap numpang
hidup oleh Twindy dan seringkali juga diancam untuk bercerai.
Suatu hari ada seorang perempuan yang statusnya adalah
seorang mantan kekasih Chaka yang ia tinggalkan karena harus menikahi Twindy.
Perempuan itu sedang sekarat dan akhirnya Chaka mengurusnya tetapi Twindy marah
besar padanya dan mengancam untuk bercerai, lama kelamaan Chaka tak tahan
dengan sikap Twindy. Awalnya memang iya dia tak mau bercerai dengan Twindy
karena ia mencintainya namun kini ia tidak tahan lagi dengan kelakuan Twindy
yang sering mengancamnya, lalu Chaka mengurus surat perceraian, ketika sedang
mengendarai mobil Twindy menelfonnya untuk meminta maaf dan sekalian mengabari
Chaka bahwa ia tengah mengandung namun tidak diangkat angkat karena fikirannya sedang
kacau dan ia kebut kebutan dijalan dan tak lama kemudian Twindy menerima berita
bahwa Chaka meninggal karena kecelakaan.
Kelebihan buku ini yaitu bahasanya yang menarik
membuat pembaca tidak bosan untuk membacanya, dan penulispun seringkali
menyelipkan hal hal lucu sehingga pembaca tidak jenuh serta cover novelnya juga
unik ditambah dengan judulnya yang menarik membuat orang orang tertarik membacanya.
Kekurangan dari buku ini hanya satu, covernya terlalu
ramai. Namun itu tidak mengurangi kemenarikan cerita itu sendiri, tetapi jika
saja covernya tidak terlalu ramai pasti akan menambah kesan elegan pada buku tersebut.
Buku ini sangat menarik untuk dibaca oleh semua orang,
setiap katanya tidak sulit untuk dipahami sehingga tidak membingungkan pembaca
awam.
Post a Comment