Pembelajaran Langsung VS Merdeka Belajar

Merdeka belajar seringkali diasosiasikan dengan kebebasan. Merdeka belajar berarti bebas belajar apa saja, dimana saja dan kapan saja. Padahal merdeka berbeda makna dengan bebas. Merdeka berarti kemampuan untuk mengatur diri sendiri. Berbeda dengan lawannya, terjajah, yang berarti diatur oleh pihak lain. Dengan makna sebagaimana di atas, contoh praktik baik merdeka belajar dapat dilihat pada self-regulated learning yang dilakukan oleh sekolah Cikal sejak 20 tahun lalu, Konsep ini pada awalnya diterjemahkan sebagai pembelajaran mandiri. Tapi setelah melalui serangkaian refleksi, pada tahun 2015, Kampus Guru Cikal menggunakan merdeka belajar sebagai pengganti pembelajaran mandiri untuk menerjemahkan konsep self regulated learning. Merdeka berarti pengaturan diri. Merdeka belajar berarti mengatur belajarnya sendiri.

Secara praktik, merdeka belajar adalah antitesis dari pembelajaran langsung yang mendikte. Bukan memaksa murid untuk menguasai suatu pengetahuan, tapi membantu murid mengatur tujuan, proses dan penilaian belajarnya untuk mengembangkan suatu kompetensi. Murid yang menguasai merdeka belajar disebut sebagai pelajar merdeka.


Mengacu pada konsep self regulated learning, merdeka belajar terdiri dari 3 komponen yang membentuk suatu siklus:
  1. Komitmen pada tujuan. Pelajar berorientasi pada tujuan belajar yang ditetapkannya. Bersikap antusias dan mengembangkan kapasitas dirinya untuk mencapai tujuan.
  2. Mandiri terhadap cara. Pelajar mengatur prioritas dalam mengerjakan tugas. Pelajar menanggapi tantangan dengan penuh semangat dan rasa ingin tahu yang tinggi, serta menemukan strategi yang tepat untuk mengatasinya secara independen dan adaptif.
  3. Melakukan refleksi. Pelajar melakukan penilaian diri untuk menyadari kelebihan dan keterbatasannya. Pelajar memahami kebutuhan pengembangan diri dan bagaimana melakukannya. Pelajar mampu menilai proses dan capaian belajarnya.

Dengan merdeka belajar, murid menjadi pelajar yang aktif belajar. Belajar bukan karena disuruh tapi karena kemauan sendiri. Tidak perlu dipaksa belajar, murid berinisiatif mencari dan memperluas cakupan belajarnya. Belajar tumbuh sebagai kebutuhan dari dalam diri murid. Ketika menghadapi tantangan, mereka tangkas mencari cara dan strategi mengatasinya. Mereka menilai kemajuan belajarnya sehingga sadar apa yang perlu dipertahankan dan apa yang perlu diperbaiki. Itulah pelajar merdeka! Setelah terbukti berhasil mempraktekkan merdeka belajar pada cakupan pembelajaran, Kampus Guru Cikal memperluas penerapannya dalam cakupan kepemimpinan. Lahirlah pemimpin merdeka belajar. Apa itu pemimpin merdeka belajar? Kita akan mempelajari pemimpin merdeka belajar pada sesi selanjutnya.

Dikutip dari modul Pelatihan Pemimpin Merdeka Belajar (Ebook 1 - Apa itu merdeka belajar).

Post a Comment

Previous Post Next Post