Laporan Arus Kas Merupakan laporan yang menyajikan informasi tentang arus kas masuk dan kas keluar dan setara kas suatu entitas untuk suatu periode tertentu.
Estimasi
Arus Kas mempunyai Tujuan dan Kegunaan sebagai berikut:
- Mengevaluasi
kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas, waktu dan
kepastian dalam menghasilkannya;
- Mengevaluasi
struktur keangan entitas (termasuk likuiditas dan solvabbilitas) dan
kemampuannya dalam memenuhi kewajiban dan membayar deviden;
- Memahami
pos yang menjadi selisih antara L/R periode berjalan dengan arus kas neto
dari kegiatan operasi (akrual);
- Membandingkan
kinerja operasi antar entitas yang berbeda, karena arus kas neto dari
laporan arus kas tidak dipengaruhi oleh perbedaan pilihan metode akuntansi
dan pertimbangan manajemen, tidak seperti basis akrual yang digunakan
dalam menentukan L/R entitas;
- Memudahkan
pengguna laporan untuk mengambangkan metode untuk menilai dan
membandingkan nilai kini arus kas masa depan antar entitas yang berbeda.
2.2.2
Masalah
dalam menghitung Aliran Kas
Perusahaan mengharapkan akan
menghasilkan arus kas yang lebih besar daripada sebelum melakukan suatu
investasi. Di dalam capital budgeting
ini disebut sebagai arus kas tambahan (incremental
cash flow). Incremental cash flow ini yang digunakan untuk menghitung atau
menganalisa kelayakan suatu proyek dengan metode net present value.
Empat hal yang harus diperhatikan di
dalam menentukan arus kas tambahan yaitu (Ross, 2008):
1.
Sunk
Cost, pengeluaran yang telah terjadi di
masa lalu, yang tidak terpengaruh oleh keputusan menerima atau menolak suatu
proyek.
2.
Opportunity
Cost, biaya yang timbul karena
perusahaan kehilangan kesempatan menerima suatu pendapatan karena aset
perusahaan digunakan pada proyek yang lain.
3.
Side
Effect, dapat diklasifikan sebagai erosion
atau synergy. Erosion terjadi ketika produk baru menurukan cash flow sedangkan
synergy terjadi sebaliknya
4.
Allocated
Cost, dilihat sebagai pengeluaran kas
jika terjadi kenaikan cost pada proyek.
2.2.3 Kriteria
Penilaian Investasi
Ada
beberapa kriteria yang bisa dipakai untuk mengevaluasi rencana investasi :
2.2.3.1 Nilai Sekarang
Bersih (NPV)
Net present value adalah Present
value aliran kas masuk dikurangi dengan present value aliran kas
keluar. Keputusan investasi adalah sebagai berikut :
NPV
> 0 usulan investasi diterima
NPV
< usulan investasi ditolak
Dimana:
PV = Harga Saham
Kelebihan metode NPV sebagai sarana
penilaian terhadap kelayakan suatu rencana investasi barang modal adalah
penggunaan nilai waktu uang untuk menghitung nilai sebenarnya cash flow yang
diperoleh pada masa yang akan datang. Dengan demikian, dapat diperoleh gambaran
profitabilitas proyek yang lebih mendekati realitas. Kelebihan lainnya adalah
digunakannya discount faktor, biasanya merupakan salah suku bunga kredit yang
dipinjam investor untuk membiayai proyek. Dengan demikian, penggunaan metode
ini menjadi lebih fleksibel karena dapat disesuaikan dengan discount faktor
yang berubah-ubah dari waktu ke waktu.
Kelemahan dari metode ini adalah
perhitungan yang cukup rumit, tidak semudah perhitungan payback period. Untuk
perhitungannya diperlukan keahlian seorang financial analis sehingga
penggunaannya terbatas.
Contoh
:
Pada
investasi bisnis real estat, pa hadi tengah mempertimbangkan pembangunan sebuah
blok perkantoran. Tanah berharga $50.000 dan pembangunan yang menanmbah biaya
$300.000 lagi. Dan diperkirakan dalam satu tahun dapat menjual $ 400.000, sehingga
dapat berinvestasi $ 350.000 dengan harapan dapat berinvestasi $400.000 di
akhir tahun. Dalam hal ini wesel pemerintahan AS 1 tahun memberikan bunga
sebesar 7% . jadi dapat di asumsikan sebagai berikut :
$400.000
x 1/1,07 = $ 400.000 x 0,9346 = $ 373.832
Mari kita
asumsikan bahwa pa hari akan segera membeli tanah dan menempatkan dana untuk
pembangunan, dia memutuskan untuk menjual proyek ini. Berapa nilai penjualannya
? karena property bernilai $400.000 maka investor akan membayar $ 373.832,
nilai tersebut diperoleh dari hasil pendapatan bunga pada pemerintah AS. Oleh
karena itu nilai sekarang $373.832 adalah satusatunya harga yang paling baik
bagi penjual ataupun pembeli. Selain itu mendiskontokan perkiraan hasil massa
depan dengan tingkat pengembalian yang ditawarkan oleh alternative yang setara
yaitu :
NPV = PV – Investasi yang diperlukan
NPV = $ 373.832 - $ 350.000
NPV
= $ 23.832
Dengan kata
lain, pembangunan perkantoran bernilai lebih tinggi dari pada biayanya. Proyek
ini memberikan kontribusi terhadap nilai bersih. Aturan nilai bersih (NPV)
menyatakan bahwa manajer meningkatkan kekayaan harga pemegang saham dengan
menerima semua proyek yang bernilai lebih besar dari biasanya. Oleh sebab itu
mereka seharusnya menerima semua proyek yang memiliki nilai bersih positif.
2.2.3.2 Metode Tingkat
Pengembalian Internal (Internal rate of
return -IRR)
IRR adalah tingkat diskonto
yang menyamakan present value aliran kas masuk dengan present value aliran
kas keluar. Keputusan investasi adalah sebagai berikut :
IRR
> tingkat keuntungan yang disyaratkan à usulan investasi diterima
IRR
< tingkat keuntungan yang disyaratkan à usulan investasi ditolak
Pada dasarnya IRR dapat dicari
dengan cara coba-coba (trial and error). Pertama-tama kita menghitung PV dari
proceeds suatu investasi dengan menggunakan tingkat bunga yang kita pilih
menurut kehendak kita. Kemudian hasil perhitungan itu dibandingkan dengan
jumlah PV dari outlaysnya. Kalau PV dari proceeds lebih besar daripada PV
dicari investasi atau outlaysnya, maka kita harus menggunakan tingkat bunga
yang lebih rendah. Cara demikian terus dilakukan sampai kita menemukan tingkat
bunga yang dapat menjadikan PV dari proceeds sama besarnya dengan PV dari
outlaysnya. Pada tingkat bunga inilah NPV dari usul tersebut adalah nol atau
mendekati nol.
Rumus Menghitung IRR
NPV = ∑
CFt = 0
(
1 + r)t
2.2.3.3 Periode Pemulihan (Payback Period)
Payback Period
adalah periode waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi pada proyek.
Semakin pendek jangka waktu kembalinya investasi, maka semakin baik suatu
investasi.
Payback Period = Nilai Investasi x 1 tahun
Proceeds ( Penerimaan Investasti
Payback Period = |
|
Nilai Investasi |
|
|
Proceed (Penerimaan Investasi) |
a. Kebaikan Payback
Period:
1)
Digunakan untuk
mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk pengembalian investasi dengan
resiko yang besar dan sulit
2)
Dapat digunakan
untuk menilai dua proyek investasi yang mempunyai rate of return dan resiko
yang sama, sehingga dapat dipilih investasi yang jangka waktu pengembaliannya
cepat.
3)
Cukup sederhana
untuk memilih usul-usul investasi.
4)
Mudah dan sederhana
bisa dihitung untuk menentukan lamanya waktu pengembalian dana investasi.
5)
Memberikan
informasi mengenai lamanya BEP project.
6)
Sebagai alat
pertimbangan resiko karena semakin pendek payback periodnya maka semakin pendek
pula resiko kerugiannya.
1)
Mengabaikan
penerimaan investasi atau proceeds
yang diperoleh sesudah payback
periode tercapai.
2)
Mengabaikan Time Value of Money (Nilai Waktu Uang).
3)
Tidak memberikan
informasi mengenai tambahan value
untuk perusahaan.
4)
Payback period
digunakan untuk mengukur kecepatan kembalinya dana, dan tidak mengukur
keuntungan proyek pmbangunan yang telah direncanakan.
5)
Tidak
memperhitungkan nilai sisa dari investasi.
2.2.3.4 Periode pemulihan yang didiskontokan (Discounted Payback
Period)
Metode ini berusaha
menghilangkan kelemahan payback period yang tidak memperhitungkan nilai
waktu uang. Dengan metode ini, aliran kas di present value kan sebelum
dihitung payback period. Discounted Payback
period adalah hampir sama dengan payback period namun dalam perhitungannya
memperhitungkan cost of capital sebagai discounted. Sehingga discounted payback
period adalah adalah lama periode dalam tahun yang diharapkan untuk mendapatkan
kembali biaya investasi yang telah dikeluarkan untuk suatu project dari
discounted net cash flows.
Discounted payback period adalah
revisi dari payback period yang tidak
mempertimbangkan cost of capital.
Baik payback period atau discounted payback period sering
digunakan sebagai indicator untuk project
riskiness.
a Kelebihan Discounted Payback period adalah:
1)
Mudah dimengerti.
2)
Memberikan informasi mengenai
lamanya break even project.
3)
Bisa dijadikan
indicator resiko project yang mana semakin lama payback period maka semakin beresiko project tersebut.
4)
Sudah mempertimbangkan
cost of capital
5)
b.Kekurangan
Discounted Payback period adalah:
1)
Tidak memberikan informasi mengenai
tambahan value untuk perusahaan
2)
Tidak
mempertimbangkan cash flow yang
keluar atau masuk setelah payback period
3)
Tidak memberikan informasi mengenai
return suatu project dalam persentasi
2.2.3.5 Profitability
Index
Profitability
Index adalah present value aliran kas masuk dibagi dengan present
value aliran kas keluar. Keputusan investasi adalah sebagai berikut:
PI >1 usulan investasi diterima
PI <1 usulan investasi ditolak
PI = Total PV dari proceeds
Investasi
Untuk proyek yang mutualy exclusive, proyek dengan PI yang lebih besar yang dipilih dengan catatan PI ≥ 1
Kelebihan
dan Kekurangan Profitabilty Index.
a.
Kelebihan Profitability Index adalah:
1)
Memberikan percentage future cash flows dengan cash initial.
2)
Sudah mempertimbangkan cost of capital
3)
Sudah mempertimbangkan time value of money
4) Mempertimbankan
semua cash flow
b.
Kekurangan Profitability Index adalah:
1)
Tidak memberikan informasi mengenai return suatu project.
2) Dibutuhkan
cost of capital untuk menghitung Profitability Index.
3) Tidak
memberikan informasi mengenai project
risk.
4) Susah dimengerti untuk dijadikan indicator apakah suatu project memberikan value kepada perusahaan.
CREDIT FILE: NIJAR KURNIA ROMDONI
PASSWORD: pmo.farihinmuhamad
Post a Comment