PSAK 13 TENTANG PROPERTI INVESTASI DAN PSAK 16 TENTANG ASET TETAP

Image from https://pixabay.com/users/image4you-2459255/
  1. PSAK 13 PROPERTI INVESTASI

  1. PSAK 13 bertujuan untuk perlakuan akuntansi untuk properti investasi dan pengungkapan yang terkait.

  2. Ruang Lingkup 

PSAK 13 diterapkan untuk pengukuran hak atas properti investasi dalam sewa yang dicatatsebagai sewa pembiayaan dalam laporan keuangan lessee dan untuk pengukuran
properti investasi yang disediakan untuk lessee yang dicatat sebagai sewa operasi
dalam laporan keuangan lessor

  1. Definisi

  • Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dikeluarkan atau nilai wajar
    dari imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan
    atau pembangunan atau nilai yang diatribusikan pada aset ketika pengakuan awal
    sesuai dengan ketentuan spesifik SAK lain

  • Jumlah tercatat adalah jumlah suatu aset diakui dalam laporan posisi keuangan

  • Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga
    yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transasi teratur antara
    pelaku pasar pada tanggal pengukuran

  • Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu
    bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa
    pembiayaan)

  • Properti yang digunakan sendiri adalah properti yang dikuasai (oleh pemilik atau
    lessee melalui sewa pembiayaan) untu digunakan dalam produksi atau penyediaan
    barang atau jasa atau untuk tujuan administratif

  1. Pengakuan

Properti investasi diakui sebagai aset jika: 

  1. Besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang terkait dengan
    properti investasi akan mengalir ke entitas

  2. Biaya perolehan properti investasi dapat diukur secara andal

  1. Pengukuran Saat Pengakuan

  • Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Biaya transaksi
    termasuk dalam pengukuran awal tersebut

  • Biaya perolehan properti investasi yang dibeli meliputi harga pembelian dan setiap
    pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung termasuk, sebagai contoh, biaya jasa hukum, pajak
    penghasilan properti, dan biaya transaksi lain

  • Biaya perolehan properti investasi tidak termasuk :

  1. Biaya perintisan

  2. Kerugian operasional

  3. Jumlah tidak normal bahan baku, tenaga kerja, atau sumber daya lain

PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN

  1. Pernyataan ini mensyaratkan seluruh entitas untuk mengukur nilai wajar properti
    investasi, baik untuk tujuan pengukuran maupun pengungkapan. Entitas dianjurkan,
    tetapi tidak disyaratkan untuk mengukur nilai wajar properti investasi berdasarkan
    penilaian oleh penilai independen yang memiliki kualitas profesional yang telah
    diakui dan relevan serta memiliki pengalaman terkini di lokasi dan kategori properti
    investasi yang dinilai

  2. Entitas dapat:

  1. Memilih apakah model nilai wajar atau model biaya untuk seluruh properti
    investasi yang menjadi agunan liabilitas yang membayar imbal hasil
    dikaitkan secara langsung dengan nilai wajar dari, atau imbal hasil dari, aset
    tertentu yang mencakup properti investasi tersebut

  2. Memilih apakah model nilai wajar atau model biaya untuk seluruh properti
    investasi lain, tanpa memperhatikan pilihan sebagaimana dimaksud pada
    point a

  1. Dalam menentukan jumlah tercatat properti investasi dalam model nilai wajar, entitas tidak melakukan penghitungan ganda atas aset atau liabilitas yang diakui sebagai aset atau liabilitas terpisah.

  2. Nilai wajar properti investasi tidak termasuk penghasilan sewa operasi dibayar dimuka atau telah terakru karena entitas mengakuinya secara terpisah sebagai aset atau liabilitas

  3. Nilai wajar properti investasi yang dimiliki dalam suatu sewa mencerminkan arus kas yang diharapkan

  4. Pengalihan ke, atau dari, properti investasi dilakukan apabila terdapat perubahan penggunaan yang dibuktikan dengan:

  1. Dimulainya penggunaan oleh pemilik, dialihkan dari properti investasi menjadi properti yang digunakan sendiri

  2. Dimulainya pengembangan untuk dijual, dialihkan dari properti investasi menjadi persediaan

  3. Berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dialihkan dari properti yang digunakan sendiri menjadi properti investasi

  4. Dimulainya sewa operasi kepada pihak lain, dialihkan dari persediaan menjadi properti investasi

  1. Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika properti investasi tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomik masa depan yang diharapkan dari pelepasannya. Pelepasan properti investasi dapat dilakukan dengan cara dijual atau disewakan secara sewa pembiayaan.

  2. Ketika penilaian atas properti investasi disesuaikan secara signifikan untuk tujuan laporan keuangan, sebagai contoh untuk menghindari penghitungan ganda atas aset atau liabilitas yang diakui sebagai aset dan liabilitas terpisah. Maka entitas mengungkapkan rekonsiliasi antara penilaian tersebut dan penilaian yang telah disesuaikan yang dilaporkan dalam laporan keuangan.

 

  1. PSAK 16 ASET TETAP

  1. Definisi

Aset tetap adalah aset berwujud yang:

  1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif

  2. Diperkirakan untuk digunakan selama lebih dari satu periode

  1. Pengakuan

Biaya perolehan aset tetap diakui sebagai aset jika dan hanya jika:

  1. Kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat ekonomi masa depan dari asset tersebut

  2. Biaya perolehan dapat diukur secara andal

  1. Entitas merevaluasi berdasarkan prinsip pengakuan ini terhadap seluruh biaya perolehan aset tetap pada saat terjadinya. Biaya tersebut termasuk biaya awal untuk memperoleh atau mengkonstruksi aset tetap dan biaya selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti bagian atau memperbaikinya.

  2. Pengukuran saat pengakuan

Aset tetap yang memenuhi kualifikasi pengakuan sebagai aset diukur pada biaya perolehan

  • Biaya perolehan meliputi:

  1. Harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak dapat dikreditkan etelah dikurangi diskon dan potongan lain

  2. Setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung

  3. Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap

  • Contoh biaya yang dapat diatribusikan langsung;

  1. Biaya imbalan kerja yang timbul secara langsung dari konstruksi atau perolehan aset tetap

  2. Biaya penyiapan lahan untuk pabrik

  3. Biaya penanganan dan penyerahan awal

  4. Biaya perakitan dan instalasi

  5. Biaya pengujian aset

  6. fee profesional

  • Contoh biaya yang bukan merupakan biaya perolehan aset tetap:

  1. Biaya pembukaan fasilitas baru

  2. Biaya pengenalan produk atau jasa baru

  3. Biaya penyelenggaraan bisnis di lokasi baru

  4. Biaya administrasi dan biaya overhead umum lain

  1. Pengukuran setelah pengakuan

  • Model biaya

Setelah pengakuan sebagai aset, aset tetap dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai

  • Model revaluasi

Nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi  penurunan nilai setelah tanggal revaluasi. Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang cukup reguler untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dengan jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada akhir periode pelaporan.

Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka seluruh aset tetap dalam kelas yang sama direvaluasi. Contoh:

  1. Tanah

  2. Tanah dan bangunan

  3. Mesin

  4. Kapal

  5. Pesawat udara

  6. Kendaraan bermotor

  7. Perabotan

  8. Peralatan kantor

  • Penyusutan
    Metode penyusutan antara lain:

  1. Garis lurus

  2. Saldo menurun

  3. Unit produksi

  • Penghentian Pengakuan

Keuntungan atau kerugiannya dimasukkan dalam laporan laba rugi entitas
Aset tetap dihentikan pengakuannya hanya jika:

  1. Pada saat pelepasan

  2. Ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomis di masa depan

  • Pengungkapan

Laporan keuangan mengungkapkan untuk setiap kelompok aset tetap

  1. Dasar pengukuran yang digunakan

  2. Metode penyusutan

  3. Umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan

  4. Jumlah tercatata bruto dan akumulasi penyusutan

  5. Rekonsiliasi jumlah tercatat

  6. Keberadaan dan jumlah pembatasan atas hak milik dan aset tetap yang dijaminkan untuk liabilitas

  7. Jumlah pengeluaran yang diakui dalam aset tetap dalam konstruksi

  8. Jumlah komitmen kontraktual untuk memperoleh aset tetap

  9. Jumlah kompensasi dari pihak ketiga dari aset tetap



Post a Comment

Previous Post Next Post