Download Modul Perkuliahan Lingkungan Bisnis dan Hukum Komersial - Tantangan Globalisasi Dan Dampaknya Terhadap Bisnis


Materi pada perkuliahan ke – sebelas  ini diarahkan mahasiswa mampu menjelaskan dan mengaplikasikan Tantangan Globalisasi Dan Dampaknya Terhadap Bisnis, Proses globalisasi dan menjadi masyarakat global. Melakukan bisnis dalam lingkungan global dan dampaknya, kendala globalisasi dan peran pemerintah dalam membuat peraturan dalam organisasi local dan global dan kasus.

DESKRIPSI SINGKAT MATERI :

 

A.    PROSES GLOBALISASI DAN MENJADI MASYARAKAT GLOBAL

B.     MELAKUKAN BISNIS DALAM LINGKUNGAN  GLOBAL DAN DAMPAKNYA

 1.   MELAKUKAN BISNIS DALAM LINGKUNGAN  GLOBAL

 2.   DAMPAK GLOBALISASI DI BIDANG EKONOMI

a. Dampak Positif Globalisasi di Bidang Ekonomi

b. Dampak Negatif Globalisasi Di Bidang Ekonomi

C. KENDALA  GLOBALISASI BAGI PELAKU BISNIS DALAM KERJASAMA         

      INTERNASIONAL

D.  PERAN    PEMERINTAH   DALAM  MEMBUAT   PERATURAN  TERKAIT

      ORGANISASI  BISNIS LOKAL DAN GLOBAL

      E. KASUS

 

TUJUAN PEMBELAJARAN : 

Secara umum, materi ini memberikan bekal kemampuan bagi Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengaplikasikan Tantangan Globalisasi Dan Dampaknya Terhadap Bisnis,

Secara khusus,  materi ini  memberikan Proses globalisasi dan menjadi masyarakat global. Melakukan bisnis dalam lingkungan global dan dampaknya, kendala globalisasi dan peran pemerintah dalam membuat peraturan dalamorganisasi local dan global dan kasus.

  

PENYAJIAN : 

TANTANGAN GLOBALISASI  DAN DAMPAKNYA  TERHADAP BISNIS

A. PROSES GLOBALISASI DAN MENJADI MASYARAKAT GLOBAL

Poses globalisasi berlangsung di segalah lapisan kehidupan masyarakat meliputi aspek ediologi, politik ekonomi, budaya, sosial bahkan aspek pertahanan dan keamanan. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi, dewasa ini perkembangan teknologi begitu cepat sehingga informasi dengan mudah dapat diperoleh dan disebar keseluruh penjuru dunia.oleh karena itu globalisasi tidak dapt dihinari kehadirannya termasuk di negara-negra berkembang Indonesia pada khususnya.

Kehadiran  globalisasi tentu mempunyai Dampak bagi kehidupan masyarakat dalam suatu negara, baik Dampak positif maupun negatif. Menjadi masyarakat global memiliki dampak  dibidang kehidupan manusia meliputi kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan yang akan berdampak terhadap nasionalisme suatu negara. Sedangkandibidang ekonomi pada saat ini memacu pertumbuhan ekonomi dunia MNC berperan penting dalam pasar global dan investasi dalam pasar global nilai-nilai globalisasi.

B. MELAKUKAN BISNIS DALAM LINGKUNGAN  GLOBAL DAN DAMPAKNYA

     1.   MELAKUKAN BISNIS DALAM LINGKUNGAN  GLOBAL

Faktor yang mempengaruhi pelaku bisnis dalam melakukan  bisnis di lingkungan global di antaranya sebagai berikut  (Mastriati , dkk, 2019 :

1)      Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri

2)      Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara

3)      Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonom

4)      Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.

5)      Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.

6)      Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang. \Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.

7)      Terjadinya era globlalisasi sehingga tidak satupun Negara di dunia dapat hidup sendiri.

Dari faktor diatas menyebabkan suatu masyarakat dalam suatu negara menjalin hubungan dengan negara lain kaena di era globalisasi tidak satu negara pun yang bisa memenuhi kehidupannya sendiri. Sehingga terdoronglah suatu masyarakat dalam suatu negara untuk melaksanakan perdagangan antar negara. Adapun Faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan antar negara, diantaranya:

·         Keanekaragaman kondisi produksi . keanekaragaman faktor produksi menunjuk potensi faktor-faktor produksi yang dimiliki suatu negara, contohnya Indonesia mempunai potensi untuk memproduksi barang-barang hasil pertanian., dengan kata lain melalui perdagangan suatu negara dapat memperoleh barang yang tidak dapat dihasilkan oleh negara sendiri.

·         Menghemat biaya produksi/ spesialisasi perdagangan Internasionalmemungkinkan auatu negara memproduksi barang dalam jumlah yang banyak, sehingga hasil menghasilkan increasing retuns to scale (biaya produksi rata-rata yang semakin menurun ketika jumlah barang yang diproduksi semakin besar. Artinya jika suatu negar mengkhususkan atau spesialisasi barang tertentu danmengekspornya tentu saja biaya produksi barang akan turun.

·         Perbedaan selera sekalipun kondisi produksi di semua negara adalah sama. Namun setiap negara mungkin akan melakukan perdagangan jika selera negara. contoh, negara norwegia mengekspor daging dan swedia mengekspor ikan. Kedua negara akan memperoleh keunggulan dari perdagangan ini dan jumlah orang yang sejahtra semakin meningkat.

2. DAMPAK GLOBALISASI DI BIDANG EKONOMI

Dampak globalisasi di dunia akan terus menumbuhkan invosi atau pembaharuan di berbagai bidang dan dapat membantu dalam mempermudah pekerjaan manusia seperti halnya (Mastriati , dkk, 2019);

1)      Dampak globalisasi di bidang teknologi ang memacu tercitanya mesin-mesin canggih yang dapat membantu pekerjaan manusia,

2)      Dampak globalisasi dibidang pendidikan berdampak terciptana sistem pembelajaran berbasis teknologi, sehingga sekarang siswa/mahasiswa mudah mendapatkan materi pembelajaran contohnya ruang guruku dimana manusia dapat belajar sendiri dengan mendownload aplikasi tersebut.

3)      Globalisasidi bidang ekonomi sebagai dampak yang paling menonjol di bidang ekonomi semakin besar dan meluasnya pasar Internasional. Kebebasan pasar Internasional dalam hal ini era pasar bebas membuka peluang kerja yang sangat luas, meningkat pendapatan suatu negara serta dampak baik lainnya

a.  Dampak Positif Globalisasi di Bidang Ekonomi

(a)   Bebasnya Pasar Internasional

Seperti sudah dijelaskan diatas yang paling menonjol dapak globalisasi dalam perdagangan Internasional adalah bidang ekonomi aitu terciptanya kebebasan pasar Internasional. Pasar Internasional sendiri merupakan pasar jual beli produk barang dan jasa yang berasal dari berbagai negara di dunia.

Kehadiran pasar Internasional ini dapat dimanfaatkan oleh sebuah perusahaan yang penjualan produk barang dan jasa yang sudah melampai kebutuhan konsumen di wilayah domestik tersebut, sehingga perusahaan tersebut bisa terjun ke pasar Internasional dan mencari konsumen di pangsa pasar yang lebih luas lagi, namun ada juga negara-negara yang langsung melirik pasar internasional tanpa melihat perusahaan sudah melebihi target prosuksi atau belum karena perusahaan tersebut melihat peluang yang besar dalam pasar internasional tersebut. 

Biasanyaperusahaan yang mentargetkaninternasional ini perusahaan-perusahaaninpor danmultinasional appple computer. Asus, Adidas, BMW,Acer Inc, Allianz,Aol, At&T, Google, LG, KFC, Levi Dan Epson. Sedangkan contoh dari perusahan multinasional terbaik di Indonesia saat ini, Google, Lg,Kfc, Levi Dan Epson.(hhtp: dosen ekonomi.com). Perusahan multinasional ( national corporations, MNC) adalah instrumen penting dalam perluasan bisnis pada skala internasional. Dalam empat dekade perusahaan multinasional perusahaan- langsung perdagangan berupa eksport perusahaan menjadi faktor tunggal yang menentukan dalam perdagangan dan investasi dunia. MNC memainkan peranpengambil keputusan pengalokasian dan pengunaan sumber daya dan mengali penemuan produk dan jasa baru.

(b). Kemudahan Dalam Ekspor Dan Impor

Pasar internasional hadir akibat globalisasi di sektor ekonomi terciptanya kemudahan di sektor ekspor dan impor. Kegiatan ekspor impor yang dilakukan oleh suatu negara dengan dengara lain merupakan manfaat dari globalisasi yang terjadi di era modern ini.

Kegiatan ekspor impor dapat memberikan manfaat bagi suatu negara untuk meningkatkan pendapatan suatu negara, mengenalkan produknya di pasar global, membuka lapangan pekerjaan dan memperluas produksi. Sementara kegiatan impor bermenfaat untuk menyetabilkan harga, mempermudah memproduksi bahan baku serta mempermudah memenuhi kebutuhan atas barang dan jasa yang tidak diproduksi negara tersebut dan satu hal yang pasti menfaat dari hadirnya kegiatan ekspor impor menciptakan terjalinnya kerjasama antar negara.         

Manfaat lain perusahaan bisa meminimalkan resiko melakukan kesepakatan dagang secara internasional dengan mengekspor produk-produk baik melalui respons minimal untuk menyelidiki keadaan atau melalui perkembangan permintaan sistematis di pasar luar negeri, ekspor juga merupakan cara terbaik untuk memperoleh pengalaman internasional, keikutsertaan negara asing dalam pasar internasional aitu dengan cara perdagangan ekspot.

(c). Masuknya Perusahaan Asing Di Indonesia

Pesatnya aarus globalisasi dibidang ekonomi otomatis membuat sebuah negara menjadi terbuka menerima segala bentuk produksi barang dan jasa dari negara lain., akibatnya perusahaan-perusahaan yang berasal dari luar negeri dapat leluasa masuk ke suatu negara sehingga peluang produk-produk leluasa untuk masuk ke pasar domestik. Hal semacam ini terjadi juga di negara-negara yang sedang berkembang seperti negara negara Indonesia.

Di Indonesia dari berbagai negara dengan kondisi ekonomi terbaik didunia masuk bahkan saatini menjamur produk negara asing sampai ke pelosok daerah seperti; McDonald, KPC,CP, Nike, Starbucks,Vizza Hod dan lain sebaginya merupakan indikator dari mudahnya perusahaan asing masuk ke Indonesia.

Masuknya perusahan- perusahaan asing di indonesi memberikan manfaat seperti memperluas lapangan pekerjaan bagi suatu negra di tempat perusahaan tersebut beroperasi dan memberikan kemudahan akses investor dari luar negeri.

                        (d).Terciptanya Bisnis E-commerce

Perkembangan dunia bisnis yang cukup pesat munculnya bisnis baru yaitu bisnis e- commerce. Bisnis e-commerce merupakan jenis bisnis yang bebasis dunia internet. Bisnis e-commerce merupakan bisnis yang potensial yang serba modern ini karena didukung oleh perkembangan teknologitelekomunikasiinformaasi.internet yang sudah menjadi kebutuhan bagi setiap orang merupakan pemicu menjamurnya e-commerce saat ini, karena dengan adanya internet kegiatan apa saja bisa mempermudah diakses termasuk kegiatan bisnis. Bisnis e-commerce memiliki bebberapa jenis, diantaranya adalah ;i) e-commerse Customer to customer ( C2C) contoh dari e-commerce to customer adalah marketplace seperti; ebay, tokopedia,shopee, buka lapak, belibeli,lazada dan lain sebagainya. ii) e-commerse bussines to bussines (B2B) contoh bussines to bussines adalah bisnis dari dua perusahaan yang saling melakukan kegiatan jual beli. iii) e-commercebussiness to customer (B2C) contoh shoping mall online Manfaat dari adanya bisnis e- commerce adalah memudahkan dalam memperoleh produk, menghemat waktu dan biaya karena kita tidak perlu capek-capek menuju lokasi serta dapat diakses secara fleksibe serta mudah dalam sistem pembayaran.

(e). Meningkatnya Sektor Pariwisata

Manfaat lainnya yang ditimbulkan dari adanya globalisasi dibidang ekonomi adalah meningkatnya sektor periwisata di suatu negara, pariwisata merupakan sektor penting yang bisa menjadi tumpuan ekonomi suatu negara, oleh karena itu dengan adanya globalisasi dapat menjadi ajang antar negara untuk mempromosikan wisata suatu negara.

Media sosial juga berperan penting bagi suatu negara sebagai media promosi baik pada sektor pariwisata sehingga dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang datang baik wisatawan domestik maupun wisatawan manca negara. Meningkatna jumlah wisatawan dalam suatu negara tentu saja akan berdampak pada perekinomian suatu negara selain itu juga sektor pariwisata juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat, diantaranya Guide penyediaan bisnis oleh-oleh khas suatu negara.

b. Dampak Negatif Globalisasi Di Bidang Ekonomi

   (1). Terhambatnya Pertumbuhan  Industri Lokal

Pasar internasional yang hadir memberikan berbagai manfaat di bidang      ekonomi, ternyata disisi lain dapat menimbulkan dampak yang merugikan yaitu menghambat laju pertumbuhan ekonomi industri kecil. Arus globalisasi yang pesat pada abidang ekonomi menyebabkan ketergantungan pada perusahan-perusahan multinasional, hal itu berakibat laju sektor industri lokal tidak bisa berkembang dengan baik.

Hal semacam ini biasanya terjadi di negara-negara sedang berkembang didunia seperti halnya negara Indonesia sulit berkembang karena kemajuan perusahan- perusahaan negara manju yang mendominasi. Industri yang dibawa oleh perusahaan multinasional menyebabkan budaya konsumtif bagi konsumen lokal, sehingga dapat mematikan unit usaha yang berasal dari lokal.sebagai contoh, menjamurna pusat perbelanjaan modernyang dikuasai oleh asing yang emnyebabkan pusat perbelanjaan ang dikelolah oleh lokal perlahan mati.

 (2).    Kegiatan Impor Yang Melebihi Kegiatan Ekspor

Dampak globalisasi di sektor ekonomi selanjutna adalah meningkatkan impor suatu negara tetapi kegiatan ekspor menurun. Hal ini disebabkan oleh ketergantungan dari suatu negara terhadap akan suplai produk negara lain (produk luar negeri) sehingga negara tersebut tidak mampu bersaing dalam mengembangkan kegiatan eksporna. Akibatnya, industri produk yang berasal dari dalam negeri akan kalah bersaing dan menghilangkan rasa cinta terhadap produk lokal sehingga perlahan-lahan mematikan perusahaan-perusahaan di dalam negeri. Selain itu kecendrungan terhadap impor produk luar negeri yang berlebihan akan berdampak buruk bagi neraca pembaaran di sebuah negara. Hal tersebut harus ditindak lanjuti oleh pemerintah negara setempat dengan menguragi jumlah impor dan menekan kegiatan jumlah ekspor, sehingga neraca pembayaran negara tersebut enjadi stabil dan produksi barang dan jasa yang berasal dari industri lokal dapat berkembang.

(3).   Kesenjangan Sosial Meningkat

Dampak globalisasi dibidang ekonomi juga berimbas pada meningkatna kesenjangan sosial di masyaralat. Persaingan bebas di pasar internasional menyebabkan industri negara- negara maju semakin dan berkembang dan menghambat pertumbuhan ekonomi industri di negara berkembang.

Hal ini berakibat pasar-pasal lokal di negara-negara berkembang akan dikuasai oleh industri asing, sehingga berdampak pada industri lokal yang lama kelamaan akan mati. Selain itu industri lokal yang dikuasai oleh asing akan memicu tenaga kerja asing akan di pekerjakan di suatu negara dan menyingkirkan tenaga kerja loka, akibatnya tenaga penganguran akan semakin meningkat dan dapat memicu bertambahnya angka kemiskinan hal ini juga yang sedang dialami oleh negara indonesia ang sedang berkembang.

(4). Tumbuhnya Kapitalisme

Tumbuhnya kapitalisme merupkan salah satu dampak negatif dari globalisasi di bidang ekonomi. Kapitalisme sebenarnya berhubungan dengan ekonomi dan politik, namun dalam pembahasan ini ditekankan pada bidang ekonomi.

Kapitalis sendiri merupakan sistem ekonomi yang dikuasai oleh pemilik swasta dengan tujuan mencari keuntungan dan ekonomi pasar, kapitalisme ini terjadi ketika pihak swasta menguasai sektor perdagangan, industri dan produksi.

Dalam sistem ekonomi kapitalisme ini pihak yang diuntungkan adalah para pemegang saham, karena harga saham dan dividen akan terus meningkat. Akibatnya keuntungan yang diperoleh perusahaan hanya dapat dinikmati oleh pemegang saham, sementara disisi lain kesejahtraan karyawan/ buruh tidak dapat ikut menikmati karena karyaawan dan buruhdisebuah perusahaan bukan merupakan pegawai tetap dan hanya kontrak selama beberapa bulan sampai dengan 1 tahun

(5). Gaya Hidup Investasi

Derasnya arus globalisasi dibeberapa negara timur termasuk indonesia dapat memberikan dampak negatif yaitu gaya hidup masyarakat.

Gaya hidup atau lipestyle  nampak sudah menjadi kebutuhan sekunder dari manusia itu sendiri. Sebenarnya dampak budaya barat bisa menguntungkan jika kita bijak dalam mendiskripsikan namun umumnya budaya barat kebanyakan merugikan sebuah negara karena merusak atau melunturkan rasa nasionalisme dan budaya suatu negara. Contoh dampak di Indoesia sekarang sedang memakai gaya / style masyarakat barat dalam berpakaian hal ini menentang budaya masyarakat Indonesia yang ketimuran hal ini bisa berdampak positif apabila Indonesia dapat memadukan style orang barat ke style orang ketimuran Indonesia yang demikian globalisasi bisa berdampak positif dan negatip tinggal dari sisi mana kita memandang dan menyikapinya.oleh karena itu kita sebagai manusia hidup di era modern harus bisa menyikapi perkembangan zaman dengan bijak.(https://ilmugeografi.com).

 

C.  KENDALA  GLOBALISASI    BAGI    PELAKU  BISNIS  DALAM  KERJASAMA    

     INTERNASIONAL

Pada umumnya faktor-faktor yang sering kali menjadi kendala dalam  globalisasi terhadap organisasi   bisnis  itu antara lain seperti perbedaan dalam kekuatan sosiokultural, kekuatan ekonomi dan finansial, kekuatan legal dan regulasi, dan kekuatan fisik dan lingkungan. Tentunya masih ada beberapa faktor lainnya, tetapi faktor-faktor tadi paling sering dijumpai para pelaku bisnis yang ingin bermain di pasar internasional (Henrizal, 20140 sbb:  

    1. Kekuatan Sosiokultural

 Sosiokultural menjadi kendala utama dan pertama yang biasa dan sering   dihadapi para pelaku bisnis internasional. Tidak sedikit di antara pengusaha yang gagal berkali-kali, karena tidak berusaha memahami terlebih dahulu bagaimana kondisi objektif dari masyarakat, sifat, kebiasaan, dan adat budaya secara sosiokultural pengusaha dari negara yang akan diajak untuk bekerjasama.

Sosiokultural ini memiliki kekuatan dalam memutuskan kerjasama dan arah kebijakan sebuah negara ketika melakukan hubungan niaga dengan negara lain. Seorang pengusaha sebaiknya memahami kondisi objektif sosiokultural setiap negara yang akan dijadikan objek perdagangan setiap produknya. Karena sosiokultural setiap negara memiliki kekhasan dan keberagaman yang satu dengan yang lainnya berbeda, dan membutuhkan perhatian di antara praktisi bisnis untuk mempelajarinya. Dengan demikian, ketika pengusaha ini memasuki wilayah sosiokultural mitra bisnisnya, maka bisa beradaptasi dengan mudah dan akhirnya kerjasamanya bisa diterima dengan baik.

Dalam memperhatikan dan mempelajari sosiokultural dalam perdagangan global, sebuah filosofi yang baik untuk diadaptasi adalah jangan pernah berasumsi bahwa apa yang berhasil di satu negara, maka secara otomatis akan berhasil pula di negara lain. Perusahaan-perusahaan seperti Intel, Nike, IBM, Sony, Ford, Dell, dan Toyota telah mengembangkan nama merek dengan daya tarik dan pengakuan global yang luas (Nickels dkk., 2009: 93).

     2. Kekuatan Ekonomi dan Finansial

Perbedaan ekonomi mempengaruhi situasi dalam pasar global. Krisis moneter mempengaruhi kekuatan ekonomi dan finansial, telah mengubah arah kebijakan bisnis. Termasuk di dalamnya kemampuan daya beli para konsumen di suatu negara, yang tentunya memiliki perbedaan kualitas pembelian ketimbang warga negara dari negara lain yang tidak terjadi krisis moneter ini. Kondisi ini pula yang menjadi pertimbangan sebuah perusahaan dalam memberlakukan kemasan, harga, dan promosi sebuah produk. Kekuatan ekonomi dan finansial pun berkaitan dengan nilai tukar uang negara bersangkutan.

     3. Kekuatan Hukum dan Regulasi

Dalam sistem ekonomi apa pun yang dianut dan dikembangkan oleh suatu negara, maka tingkah laku dan arah bisnis akan terikat kuat pada lingkungan hukum dan regulasi yang diterapkannya. Misalnya seperti di Amerika Serikat, yang pemerintahannya menerapkan sistem hukum federal, kemudian negaranya sendiri memiliki negara bagian, dan ada beberapa daerah lokal, serta regulasi pemerintah dalam urusan bisnis, semuanya akan sangat berdampak pada praktik bisnis.

Termasuk juga di Indonesia yang menganut sistem hukum Pancasila dan regulasi tersendiri, mau tidak mau para pelaku bisnis di Indonesia, baik pebisnis warga negara sendiri maupuan orang luas yang mengembangkan bisnis di Indonesia, harus mengikuti aturan bisnis dan hukum Pancasila. Pelanggaran, menolak atau tidak mau mengikutinya, akan mendapat masalah. Termasuk bisnisnya akan mengalami kendala, sehingga roda bisnisnya mejadi tidak lancar.

Dalam pasar global, berbagai sistem hukum dan regulasi dapat berlaku. Hal ini menimbulkan para pelaku bisnis, dalam melakukan bisnis globalnya sangat sulit, karena mereka harus mempelajari, mengikuti, dan bernavigasi dalam lautan hukum dan regulasi pasar global yang seringkali  tidak konsisten dan berlawanan dengan sistem hukum dan regulasi dengan negara pebisnis berasal. Mulai dari aturan atau hukum tentang hubungan tenaga kerja, hak paten, hak cipta, praktik perdagangan, tentang perpajakan, kewajiban produk, tenaga kerja anak, dan isu-isu lainnya ditulis dan diinterpretasikan secara berbeda dari negara satu ke negara lainnya (Nickels dkk., 2009: 96).  

Seperti aturan perdagangan di Amerika Serikat yang tertuang dalam perundang-undangan dalam Foreign Corrupt Practies Act of 1978. Undang-undang tersebut dapat menciptakan kerugian kompetitif untuk pelaku bisnis di Amerika Serikat ketika bersaing dengan pesaing asing. Hukum ini secara spesifik melarang pembayaran yang dipertanyakan atau meragukan kepada pejabat asing untuk mendapatkan kontrak bisnis. Masalahnya adalah aturan dan hukum ini berlawanan dengan keyakinan dan praktik di banyak negara, di mana penyuapan korporat atau pemerintah, tidak hanya dapat diterima, tetapi mungkin merupakan satu-satunya cara untuk mendapatkan kontrak yang menguntungkan. Anggota dari Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), telah didesak untuk memelopori usaha global untuk memerangi korupsi dan penyuapan dalam pasar asing, tetapi belum banyak yang dicapai.

Oleh karena itu, untuk keberhasilan dalam pasar global, tuan rumah, perlu mendapat  informasi, masukan, dan hal- hal yang berkaitan dengan regulasi dan sistem hukum untuk melakukan perdagangan dengan negara tersebut. Selain itu, untuk mendapat dukungan secara hukum, agar kejasama kita benar-benar sesuai dengan regulasi dan sistem hukum yang berlaku di negaranya.

Upaya menghubungi pebisnis lokal ini, dapat membantu perusahaan melakukan penetrasi pasar dan bisa menyelesaikan masalah urusan atau rintangan-rintangan birokrasi yang dapat mengganggu kepada tujuan pengembangan bisnis di luar negeri.

4. Kekuatan Fisik dan Lingkungan

Kekuatan fisik dan lingkungan tertentu dapat berdampak pada kemampuan perusahaan untuk melakukan bisnis dalam pasar global. Bahkan batasan teknologi dapat menimbulkan kesulitan atau bahkan tidak mungkin untuk membangun pasar global yang besar. Misalnya, beberapa negara berkembang yang mempunyai sistem transportasi dan penyimpanan barang di gudang yang bangunan dan lingkungan tidak baik, sehingga distribusinya menjadi tidak efektif. Karena kendaraan yang keluar masuk gudang mendapat kendala, sehingga keluar masuk barang menjadi tersendak.

Termasuk juga lingkungan perkotaan, pedesaan, daerah panas dan dingin akan menjadi penghambat dalam kelancaran bisnis di pasar global. Misalnya produk kita yang akan dipasarkan di negara-negara panas, seperti di Afrika dan negara-negara di Timur Tengah, harus memiliki tindakan preventif agar barang kita tidak mudah rusak, basi, dan akhirnya barang tersebut tidak bisa dikonsumsi.

Contoh berkaitan dengan kekuatan fisik dan lingkungan yang menjadi faktor penentu keberhasilan sebuah pasar global, yaitu masalah listrik. Bagaimanakah perbedaan dalam kelistrikan yang ada (110 versus 220 volt) memengaruhi perusahan manufaktur peralatan rumah tangga di Amerika Serikat yang ingin melakukan ekspor? Juga, penggunaan komputer dan internet di banyak negara berkembang, akan menciptakan lingkungan bisnis yang berat secara umum dan akan mendukung e-commerce (Nickels dkk., 2009: 97).

5. Level Keterlibatan Bisnis Internasional

Manajemen dan orang-orang kreatif  potensial untuk senantiasa memiliki keterlibatan dalam bisnis dengan pihak luar negeri dengan media pemerintah yang membuka pintu hubungan bilateral, demikian pula untuk pengusaha lainnya yang potensial membuka perdagangan internasionalnya.

Perusahaan yang memiliki tim kreatif, atau tim perwakilan perusahaan yang bertugas untuk mengobservasi. Mulai dari segmentasi pasar, lingkungan, pesaing, produk yang dicari konsumen. Melakukan determinasi pasar kepada konsumen baru. Menilai risiko yang akan didapatkan perusahaan ketika melakukan ekspansi,

Negosiasi yang harus dilakukan dengan otoritas lokal yang dibutuhkan. Negosiasi ini melibatkan penduduk lokal, karena mereka warga dan pelaku bisnis lokal yang mengetahui sistemnya.

6. Pelaksanaan dan Hambatan Bisnis Internasional

Agar dalam menjalankan bisnis global ini tidak mengalami gangguan atau hambatan, ada beberapa hambatan bisnis internasional yang harus diketahui para praktisi bisnis. Menurut T May Rudy, kurang lebih ada dua hambatan, yaitu hambatan tariff atau bea cukai dan hambatan non tariff atau non tariff barriers ( 2002:20-22).

 

D.  PERAN    PEMERINTAH      DALAM      MEMBUAT   PERATURAN  TERKAIT

      ORGANISASI  BISNIS LOKAL DAN GLOBAL

Pemerintah melaksanakan peran vital dan penting dalam masyarakat modern. Masyarakat tidak dapat berfungsi secara baik tanpa aktivitas pemerintah. Masyarakat melihat pemerintah dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar yang penting. Hal-hal yang penting diantaranya mengenai keamanan dan perlindungan yang diberikan oleh keamanan dalam negeri. Pemerintah juga diharapkan memberikan keamanan ekonomi, layanan sosial, dan hal-hal yag berkaitan dengan masalah sosial yang membutuhkan tindakan kolektif, atau kebijakan publik.

Pemerintah menggunakan alat kebijakan publik yang berbeda untuk mencapai tujuan kebijakan. Alat dari kebijakan publik meliputi kombinasi insentif dan hukuman yang digunakan oleh pihak pemerintah untuk mendorong masyarakat, bisnis, untuk bertindak dalam mencapai tujuan kebijakan. Kekuatan peraturan pemerintah dimaksudkan untuk mencapai tujuan publik.Pengaruh kebijakan publik merupakan outcome yang muncul dari peraturan pemerintah. Karena kebijakan publik mempengaruhi banyak orang, organisasi, dan pihak lain yang berkepentingan, kebijakan publik tersebut akan menyenangkan sebagian orang dan tidak menyenangkan sebagian yang lain. Peraturan dapat menyebabkan bisnis untuk memperbaiki cara pengolahan benda beracun, sehingga mengurangi resiko berbahaya bagi karyawan. Meskipun tujuan lain dimaksudkan sebagai pengaruh yang tidak diharapkan dalam kesesuaian peraturan tersebut.

1. Jenis –Jenis Kebijakan Publik ( M. Bali,  2013 ). Sebagai berikut :

   a. Kebijakan ekonomi

Satu hal yang penting dari kebijakan publik berkaitan langsung dengan ekonomi. Kebijakan fiskal mengacu pada pola perpajakan dan pengeluaran yang dimaksudkan untuk menstimulasi atau mendukung ekonomi. Sebaliknya, istilah kebijakan moneter mengacu pada kebijakan yang berpengaruh terhadap penawaran, permintaan, dan nilai mata uang suatu negara yang berpengaruh terhadap bisnis dan masyarakat. Bentuk lain dari kebijakan ekonomi meliputi kebijakan pajak (menaikan atau mengurangi pajak pada bisnis dan perorangan), kebijakan industri (alokasi sumber daya ekonomi terhadap perkembangan industri tertentu), dan kebijakan perdagangan (mendukung atau tidak mendukung perdagangan dengan negara lain).

     b.  Kebijakan Bantuan Sosial

Negara-negara    industri maju mengembangkan sistem layanan sosial untuk warganya.  Perkembangan ekonomi telah memperbaiki wilayah kunci pelayanan bantuan sosial (seperti layanan kesehatan dan pendidikan) dan akan berlanjut mengikuti pertumbuhan  ekonomi.

 

3. Regulasi Pemerintah Terhadap Bisnis

Regulasi adalah cara utama mendapatkan kebijakan publik. Karena pemerintah beroperasi pada banyak tingkatan (pusat, povinsi, kabupaten), bisnis modern menghadapi sejumlah regulasi yang komplek. Masyarakat mengandalkan pemerintah untuk menetapkan aturan tingkah laku atau regulasi untuk masyarakat dan organisasi. Dalam regulasi pemerintah terdapat bentuk yang berbeda. Beberapa langsung dibebankan; yang lain bersifat tidak langsung. Beberapa ditujukan untuk industri tertentu (misal perbankan); lainya, seperti hal-hal yang berkenaan dengan diskriminasi pekerjaan atau polusi, diterapkan untuk semua industri. Badan regulasi menghadapi tantangan untuk menetapkan aturan-aturan yang adil dan efektif dalam mencapai tujuan publik.  

a. Regulasi Ekonomi

Regulasi ekonomi bertujuan untuk  memodifikasi operasi normal pasar bebas dan kekuatan penawaran dan permintaan. Regulasi ekonomi meliputi regulasi yang mengendalikan harga atau gaji, alokasi sumber daya publik, penetapan area layanan, penetapan banyaknya peserta, dan penjatahan sumber daya. 

b. Regulasi sosial

Regulasi sosial dimaksudkan pada pentingnya tujuan sosial seperti perlindungan konsumen dan lingkungan serta menyediakan para karyawan dengan kondisi kerja yang aman dan sehat. Kesempatan kerja yang sama, perlindungan terhadap imbalan pensiun, dan perawatan kesehatan bagi para karyawan merupakan area lain yang penting dalam regulasi sosial. Regulasi sosial tidak terbatas pada satu jenis bisnis atau industri. Hukum memperhatikan polusi, keamanan dan kesehatan, dan diskriminasi pekerjaan yang diterapkan untuk semua bisnis, hukum perlindungan konsumen diterapkan untuk semua bisnis terkait dengan produksi dan penjualan barang-barang konsumsi.

c. Pengaruh Regulasi

Regulasi mempengaruhi banyak stakeholder, termasuk bisnis. Kadang kala konsekuensinya diketahui dan diinginkan, tetapi pada dalam yang berbeda tidak diinginkan atau konsekuensi muncul secara kebetulan dari tindakan regulasi. Secara umum, pemerintah mengharapkan keuntungan yang diperoleh dari regulasi melebihi pengorbananya.

d. Biaya Regulasi

Pengeluaran regulasi sosial merefleksikan pertumbuhan di area kesehatan lingkungan,   keamanan kerja, dan perlindungan konsumen. Walaupun biaya regulasi meningkat, beberapa orang berargumen bahwa manfaat melebihi biayanya. Kebutuhan regulasi harus diseimbangkan dengan biaya dan taksiran berkenaan dengan apakah hal tersebut akan mencapai tujuan yang diinginkan. Pemerintah bertugas mengatur tindakan bisnis tertentu, dan menderegulasi hal-hal (aturan) yang dipercaya tidak lagi dibutuhkan oleh industri, pemerintah berlaku sebagai pengendali  (misalnya tekanan pasar dari para pesaing). 

e. Perbaikan Regulasi yang Berkesinambungan

Pemerintah melakukan diregulasi pada beberapa aturan, sementara disisi lain pemerintah  juga membuat aturan baru. Reregulasi adalah penambahan dan perluasan regulasi pemerintah, terutama di wilayah (aturan) yang sebelumnya dikurangi. Jelasnya, bisnis tidak efektif untuk mengatur dirinya sendiri dan pasar tidak dapat mencegah kejahatan bisnis. Pemerintah dan masyarakat harus tetap bekerja keras untuk mencapai keseimbangan antara kebebasan pasar dan pengawasan pemrintah terhadap tindakan bisnis.

f. Regulasi Dalam Konteks Global

Perdagangan internasional menyatukan orang dan bisnis dengan cara baru dan komplek.  Pola perdagangan internasional tumbuh lebih komplek, pemerintah merasa perlu untuk menetapkan aturan yang melindungi kepentingan warganya. Tidak ada negara yang mau menerima produk-produk manufaktur yang berbahaya bagi warganya dan tidak ada pemerintah yang ingin melihat ekonominya rusak karena persaingan yang tidak jujur dari para pesaing luar negeri. Hal-hal inilah yang menjadi perhatian untuk dijadikan dasar adanya kerjasama dan kesepakatan regulasi internasional.

g. Regulasi Terhadap Produk Impor       

Setiap negara mempunyai kekuasaan terhadap produk yang dijual dinegaranya. Contoh:   Mainan yang diproduksi diluar negeri tapi dijual di Amerika haruslah memenuhi standar keamanan yang berlaku seperti halnya yang berlaku bagi industri sejenis yang berasal dari dalam negeri.

h. Regulasi Terhadap Produk Ekspor       

Pemerintah mempunyai kepentingan untuk mengetahui apakah produk-produk bisnis di  ekspor keseluruh dunia. Pemerintah pusat memperhatikan produk yang “dibuat Di Amerika” merupakan produk berkualitas bagus. Perusahaan Amerika kadang-kadang mengekspor produknya ke suatu negara yang dilarang oleh negara (Amerika) untuk melakukan transaksi penjualan karena masalah keamanan. Meskipun praktek semacam itu mungkin  tidak ilegal, perusahaan tersebut bertindak tidak etis. Pemerintah Amerika juga memperhatikan perusahaan Amerika untuk tidak menjual teknologi militer kepada negara yang tidak bersahabat. Hukum Amerika yang membatasi penjualan teknologi militer tertentu yang hanya disetujui oleh departemen pertahanan.

i.  Regulasi Terhadap Perilaku Bisnis Internasional

WTO, yang bertugas membentuk aturan -aturan pelaksanaan perdagangan internasional. Aturan ini dapat dipertimbangkan sebagai regulasi multinasional. Mengutip sebuah contoh, WHO, sebuah badan PBB, bekerja dengan industri farmasi untuk menciptakan database mengenai efek samping produk obat, penetapan standar kualitas, dan memecahkan konflik praktek pemasaran dan manufaktur yang dapat membahayakan masyarakat. Pembuatan regulasi bilateral atau multilateral menyebabkan perundingan panjang lebar diantara para pemimpin bisnis, pemerintahan, dan organisasi non pemerintah (seperti kelompok konsumen). Interaksi ini diperlukan karena banyaknya stakeholder yang terlibat. Pemasaran internasional WHO mengkodifikasi produk-produk formula bayi, sebagai contoh, membutuhkan dalam hampir tiga tahun untuk rapat dan perundingan sebelum pengodean yang sesuai siap untuk diterapkan oleh pemerintah negara. Negara juga bekerja sama untuk menetapkan standar penggunaan sumberdaya global yang tidak dimiliki oleh negara manapun. Dalam setiap kasus, pengetahuan pemerintah terhadap masalah tidak dapat diselesaikan melalui tindakan satu negara. Hal ini menghasilkan kerangka kesepakatan internasional, standar, dan pemahaman terhadap usaha untuk mengharmonisasikan aktifitas bisnis dan kepentingan publik.

 

E. KASUS 

Sengketa Dagang Indonesia yang Berakhir di Meja WTO

Selasa, 7 Agustus 2018 17:13 WIB

KOMENTAR

TEMPO.CO, Jakarta –

 

1. Kasus produk impor hortikultura dan hewan.

Indonesia kembali terlibat dalam pertikaian dagang dengan negara lain. Sengketa dagang ini harus diselesaikan di badan penyelesaian sengketa Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization atau WTO.

Kasus terbaru adalah Amerika Serikat resmi meminta WTO menjatuhkan sanksi sebanyak US$ 350 juta atau sekitar Rp 5 triliun terhadap Indonesia. Permintaan Amerika ini merupakan buntut dari kekalahan Indonesia pada sidang banding WTO, November 2017. Dalam sidang ini, Indonesia dinilai bersalah karena menerapkan 18 hambatan non-tarif pada produk impor hortikultura dan hewan.

Ini bukanlah kali pertama bagi Indonesia harus menghadai  kekalahan di WTO.

 

2. Kasus Mobil Nasional Timor dengan Jepang dan Uni Eropa

Pada Juli 1996, pemerintah resmi meluncurkan proyek mobil nasional bernama Timor melalui kerja sama dengan Kia Motors, produsen mobil asa Korea Selatan. Karena berlabel mobil nasional, bea masuk dan pajak barang mewah pada penjualan mobil ini dipangkas sehingga harganya menjadi separuh harga rata-rata mobil saat itu.

Kebijakan Indonesia ini diprotes negara produsen mobil seperti Jepang dan Uni Eropa. Mereka menyeret Indonesia ke badan penyelesaian sengketa WTO. Indonesia kalah dan WTO memutuskan agar Indonesia mencabut kebijakan diskriminatif tersebut.

 

3. Kasus Biodiesel dengan Uni Eropa

Pada Januari 2018, Indonesia menang melawan Uni Eropa dalam kasus pengenaan Bea Masuk Anti-Dumping (BMAD) produk biodiesel. WTO memenangkan enam gugatan Indonesia atas Uni Eropa.

Beberapa tahun sebelumnya, Uni Eropa memang menerapkan BMAD di angka 8,8 persen sampai 23,3 persen pada produk biodiesel asal Indonesia. Kebijakan ini membuat nilai ekspor biodiesel ke Uni Eropa bertekuk lutut dan terus mengalami penurunan sejak 2013.

Sumber : Tiga Kasus Sengketa Dagang Indonesia Yang berakhir di Meja Hijau https://www.google.co.id/amp/s/bisnis.tempo.co/amp/1114737/tiga-kasus-sengketa-dagang-indonesia-yang-berakhir-di-meja-wto


DAFTAR PUSTAKA

1. Dewi Rina, 2018, Tiga Kasus Sengketa Dagang Indonesia Yang berakhir di Meja Hijau,Tempo.CO,https://www.google.co.id/amp/s/bisnis.tempo.co/amp/1114737/tiga-kasus-sengketa-dagang-indonesia-yang-berakhir-di-meja-wto, Jakarta.

2. Mastriati Hini Hermala, dkk, 2019, Analisis Dampak Globalisasi Tehadap Perdagangan Internasional, Jurnal Ekonomia, Vol. 9, No. 1, Februari 2019, mastriatidewidewi@gmail.com https://www.ejournal.lembahdempo.ac.id/index.php/STIE-JE/article/download/24/16.

3. Henrizal, 2014, Bisnis dan Lingkungan Hidup. Bisnis 1. Pengertian Pengelolaan Bisnis, digilib.unisgd.ac.id,  http://digilib.uisgdac.id/5470/1/naskah/Bisnis dan Lingkungan.pdf

4. Meme Bali, Jumat, 2013, Lingkungan Politik dalam Organisasi Bisnis, http://memebali.blogspot.com/2013/04/lingkungan-bisnis-dan-lingkungan. Html m=1


CREDIT FILE : NIJAR KURNIA ROMDONI, S.E.

KLIK LINK INI UNTUK MENDOWNLOAD FILE.

PASSWORD: globalisasi.farihinmuhamad

 

 

 

 

Post a Comment

Previous Post Next Post