Resensi Buku Kangen - Putu Deriska


Judul : Kangen
Penulis : Putu Deriska
Penerbit : Euthenia
Tahun terbit : 2015
Tebal : 172 Halaman; 13 x 19 cm
Resensi oleh : Nabila Azzahra

Akhir yang Tersadar
Putu Deriska merupakan penulis yang lahir di kaki gunung sebuah desa bernama Blimbingsari pada tahun 1992. Putu Deriska berhasil membuat suatu karya yang dikagumi banyak orang terutama kalangan remaja yang gemar membaca sebuah novel. Karyanya yang bergenre Romance Story itu yang menyebabkan remaja tertarik untuk membacanya.

Putu Deriska melahirkan dua karya novel yang bergenre serupa, yaitu bergenre Romance Story. Yang akan saya resensi kali ini adalah novelnya yang berjudul Kangen, namun sebelum itu ada satu novel lagi karya Putu Deriska yang saya ketahui berjudul Origami Cinta, menarik bukan ? Sebuah pesan cinta yang akan membuatmu tenggelam dalam kenangan tanpa jeda. Itulah sedikit Quotes dari cover nomel yang berjudul Origami Cinta karya Putu Deriska.

Novel Putu Deriska yang akan saya resensi Kali ini yaitu novelnya yang berjudul Kangen. Yang menjadi tokoh utama dalam novel ini adalah Liona seorang gadis yang tinggal bersama om dan tantenya, serta Denis seorang laki-laki yang menjadi sahabat gadis yang bernama Liona.

Ceritanya dimulai dari Liona yang selalu lamban jika akan berangkat ke sekolah karena ia tak semangat, sebab ia berfikir sekolah di SMA yang dipilih oleh om dan tantenya itu tidak menyenangkan. Sekolah itu berbeda dengan sekolah-sekolah lain, Bus sekolah yang selalu menjemput siswa-siswinya saat pagi buta, apel setiap bel masuk dan bel pulang, dan peralatan sekolah hingga alat tulis di seragamkan. 

Liona selalu menunggu bus sekolah bersama sahabatnya, ya siapa lagi kalau bukan Denis. Ketika bus sekolah menjemput mereka, Denis dan Liona segera masuk dan memilih tembat duduk. Denis lebih senang duduk di belakang bersama teman-temannya yang lain, namun Liona memilih untuk duduk di depan karena jika duduk di belakang ia selalu mabuk perjalanan. Ketika bangku mulai hampir penuh ada seorang laki-laki yang masuk dan mencari tempat duduk dan akhirnya ada tempat yang kosong, tepatnya disamping Liona. Laki-laki itu kak Ian yang terkenal di sekolahnya itu, Liona gugup saat kak Ian menyapanya karena Liona menyukai kak Ian, namun sayangnya kak Ian telah memiliki kekasih yaitu kak Sintya, mereka bukan hanya tampan dan cantik, namun mereka juga pintar, buktinya Kak Sintya pernah ditunjuk untuk pertukaran pelajar ke Swiss.

Denis juga disukai oleh teman sekelasnya Liona, yaitu Amanda namun Denis bilang stop untuk menyukainya karena Denis telah menyukai orang lain dan itu membuat Amanda sakit hati sehingga Liona penasaran siapakah perempuan  yang Denis kagumi. Liona bercerita tentang kak Ian kepada Denis dan Liona ingin membuktikan kepada kak Ian bahwa ia menyukainya, Liona berani begitu karena ia tahu bahwa kak Ian dan kak Sintya telah putus. Liona belajar bermain music bersama dengan Denis untuk acara di sekolah sekalian untuk menarik perhatian kak Ian, namun hal itu gagal karena saat ia tampil, kak Ian duduk disamping kak Sintya, ya, mereka balikan, akhirnya Liona menangis. Denis menampilkan sebuah puisi yang ia buat sendiri saat acara di sekolah, kata katanya yang mengisyaratkan bahwa si pembuat puisi itu ingin mengungkapkan rasa sukanya pada seseorang. Amanda yang merasakan ada yang berbeda dengan puisi Denis langsung meneliti puisi itu, esoknya Denis akan berangkat ke Sedney untuk pertukaran pelajar selama tiga bulan, dan itu membuat Liona tentunya akan kesepian. Saat Denis telah pergi, Amanda memberi tahu kepada Liona bahwa Denis menyukai Liona, bukan sebagai sahabat namun ia menyukainya lebih dari seorang sahabat. Liona tak percaya pada Amanda, namun Amanda membawa puisi yang Denis buat saat itu. Pada bait pertama dan huruf terakhir dari masing masing larik itu jika di satukan akan membentuk kata L-I-O-N-A dan bait kedua dan huruf pertama dari masing-masing larik itu jika disatukan akan membentuk kata S-I-N-G-A-K-U. 

Kelebihan novel ini yaitu, bahasanya yang ringan dapat menambah ketertarikan bagi orang orang untuk membacanya, karena tidak akan sulit untuk memahami isi ceritanya. 

Kekurangan dari novel ini hanya terletak pada cover bukunya saja, covernya terlalu gelap dan kelihatan monoton, mungkin dapat di ubah jika covernya gelap maka tulisannya berwarna cerah agar lebih terlihat menarik.

Novel ini sangat menarik untuk dibaca, selain bahasanya ringan dan mudah dipahami, novel ini juga sangat baik karena alurnya yang tidak membingungkan.

Post a Comment

Previous Post Next Post