BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang OJT
On
The Job Training atau yang lebih dikenal dengan OJT ini merupakan suatu program
yang diadakan oleh Lembaga Pendidikan Dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I)
yang diadakan sebagai Visi dan Misi LP3I, yaitu mencetak Profesional yang siap
bekerja. OJT ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa dengan jumlah waktu dan
pelaksanaan diatur oleh pihak LP3I.
Adapun
latar belakang dan tujuan pelaksanaan OJT tersebut adalah:
1. Lembaga
mewajibkan seluruh mahasiswa untuk mengikuti sidang tugas akhir yang
mengharuskan kita meneliti suatu materi kuliah yang berhubungan dengan program
atau jurusan masing-masing untuk bahan dalam sidang tugas akhir kami sehingga
kami pun perlu meneliti materi tersebut dilapangan (industri), agar materi yang
kami sampaikan lebih kaya dan ami kuasai tidak hanya secara teori tetapi
praktek.
2. Sebagai
ajang latihan bagi kami baik skil aupun mental kami dalam bekerja, sehingga
saat selesai kuliah nanti, kami sudah siap kerja dan mempunyai bekal pengalaman
dari OJT ini.
3. Sarana
bagi kami untuk menggali dan mengembangkan potensi pada diri kami agar kami
mengetahui dan dapat mengukur sejauh mana kemampuan kami yang didapat dari
hasil belajar formal di kampus.
4. Untuk
lebih memantapkan penguasaan materi yang telah kami pelajari di Kampus sehingga
kami dapat memahami dan menguasai suatu materi baik secara teoritis maupun
secara praktis.
Setelah
melakukan beberapa pertimbangan dan melalui beberapa proses, kami pun
menentukan suatu judul materi perusahaan untuk tempat kami melakukan OJT.
Adapun
judul yang penulis ambil adalah mengenai TUNE – UP Pada Mobil Hino dan
observasi kami laksanakan di perusahaan yang sebelumnya telah setuju menerima
kami, yaitu PT. Primajasa Bandung yang berlokasi di jalan Soekarno Hatta, Bandung.
B.
Deskripsi
Perusahaan
C.
Perencanaan
Kegiatan OJT
Pelaksanaan OJT tidak begitu saja
dilaksanakan langsung, tetapi melalui beberapa tahapan atau proses yang
penting, mulai dari perencanaan kegiatan, sampai pembuatan laporan kegiatan
OJT.
Berikut
ini adalah poin-poin dalam perencanaan kegiatan OJT:
1.
Perencanaan Kegiatan,
ini dilakukan jauh hari sebelum pelaksanaan OJT. Tetapi karena terlalu
pendeknya waktu perencanaan kurang matangnya perencanaan sehingga mengakibatkan
sering terjadi beberapa masalah dari mulai kendala tempat ataupun waktu.
2. Pembuatan
Proposan OJT, setelah kami menemukan tempat OJT yang dirasa cocok, maka kami
pun segera membuat proposal pelaksanaan OJT.
3. Pembuatan
surat keterangan dari lembaga, setelah melalui beberapa proses maka kami pun
segera membuat surat keterangan pengantar dari lembaga untuk mencari tempat
OJT.
Hambatan
yang ditemui antara lain:
1. Kurang
berjalannya komunikasi antara dosen dan mahasiswa, sehingga mengakibatkan
perencanaan OJT menghadapi sedikit kendala, tetapi untung saja dapat kami
atasi.
2. Sedikitnya
wakti yang lembaga berikan untuk OJT mengakibatkan kami bekerja ekstra dalam
mengumpulka informasi mengenai materi.
BAB II
TUNE - UP
A.
Aspek – Aspek Teoritis
2.1
Pengertian TUNE – UP
Pada
dasarnya istilah Tune – Up adalah sebagai
pembetulan kerusakan – kerusakan kecil yang terjadi pada mesin, sehingga
mesin dapat pada kondisi yang maksimal. Tune – up juga diartikan juga sebagai
usaha untuk memperbaiki kinerja mesin sehingga didapat tenaga mesin yang
maksimal, hemat bahan bakar dan emisi gas buang ang rendah.
Umur
kendaraan dan kualitas kinerja mesin yang optimal dapat tercipta melalui proses
tune – up yang baik. Proses tune – up yang baik adalah dilakukan dengan standar
internasional dan menurut buku panduan itu sendiri. Tune – up juga dilakukan
untuk mencegah dan meminimalisir suatu kerusakan kecil pada kendaraan agar
tidak menjadi suatu gangguan yang lebih besar
2.2
Pembaasan
2.2.1
Proses
Pengerjaan
1.
Mengganti
oli mesin
Penggantian oli mesin yaitu setiap 5000 – 10000 km,
untuk mesin hino oli yang digunakan adalah meditaran SAE 40 dan kapasitasnya
yaitu 12,7 Liter dan dengan oli filter menjadi 13,5 Liter
Akibat bila tidak mengganti oli mesin
-
Tenaga
mesin berkurang
-
Komponen
pada mesin akan aus
-
Umur
mesin tidak akan lama
-
Terjadi
over heating
2.
Mengganti
oil filter
Untuk
mengganti oil filter dilakukan setiap 5000 – 10000 km
Akibat
yang terjadi jika tidak mengganti oil filter
-
Terjadi
penyumbatan pada oil filter
-
Kotoran
akan masik ke mesin
-
Komponen
pada mesin akan aus
-
Mesin
menjadi panas
3.
Penggantian
fuel filter
Penggantian
fuel filter dilakukan setiap 15000 – 2000 km dan untuk setiap fuel filter hanya
dapat dipakai satu kali
Akibat
apabila fuel filter tidak digati
-
Aliran
bahan bakar menjadi tersumbat
-
Komponen
pada injektor pump dan nozzel akan cepat aus
-
Mesin
susah hidup
4.
Penyetelan
timing fuel injection
Dilakukan
setiap 20000 – 30000 km
Akibat
bila penyetelan timing tidak dilakukan
-
Waktu
pembakaran tidak sesuai
-
Bahan
bakar menjadi boros
-
Tenaga
mesin berkurang
-
Menghasilkan
asap yang tebal
5.
Pemeriksaan
air cleaner
Pemeriksaan
pada air cleaner dilakukan pada setiap kali kendaraan melakukan tune – up dan
untuk penggantian setiap 60000 km
Jika
air cleaner tidak diganti akan
mengakibatkan
-
Kurang
tenaga
-
Ruang
bakar cepat kotor
-
Akan
menghasilkan asap yang tebal
6.
Pemeriksaan
nozze
Penyetelan
pada nozzel dilakukan setiap 20000 – 30000 km dan tekanan pada nozzel harus
mencapai 180 – 220 bar.
Apabila
nozzel tidak dilakukan penyetelan akan mengakibatkan
-
Mesin
susah hidup
-
Bahan
bakar menjadi boros
-
Mesin
menjadi pincang
7.
Memeriksa
celah katup
Pemeriksaan
celah katup dilakukan setiap 20000 – 30000 km dan jika mekanisme katup
mengalami perubahan sebelum 20000 – 30000 km maka dapat dilakukan penyetelan
kembali.
Akibat
yang terjadi apabila penyetelan katup tidak dilakukan
-
Tenaga
mesin berkurang
-
Bahan
bakar menjadi boros
-
Mesin
akan cepat panas
8.
Memeriksa ketinggian air pendingin
penggantian
air pendingin setiap 60000 km dan apabila air pendingin tidak di ganti maka akan mengaibatkan karat yang menumpuk
dan menyumbat jalur pendinginan mengakibatkan mesin akan panas
2.3
Pemeriksaan awal
2.3.1
System
pelumasan
2.3.1.1
Perlunya
penggantian oli mesin
Disamping untuk mengurangi gesekan, mencegang
kehilangan tenaga dan perbaikan efesiensi mesin, oli mesin mesin berfungsi
sebagai pendingin, penyekat, pembersih dan penyebar tekanan
Oli mesin akan menjadi kotor karena benda atau zat
asing dari luar yang masuk ke mesin. Ketika oli digunakan melebihi priodik
waktu, filter oli akan tersumbat
mengakibatkan safety valve terbuka. Oli yang kotor akan mengalir
keadalam bagian mesin. Ini akan mengakibatkan masalah seperti keausan lebih
cepat dan pembesaran ukuran karena lubang oli tersumbat, itu juga akan
mempunyai pengaruh lain yang merugikan pada mesin. Seperti korosi karena
terbentuknya oksidasi oleh karena itu oli mesin harus di periksa diganti
Oli dihisap dari oil pan melalui strainer oleh oil
pump yang terpasang pada bagian belakang dari cyilinder block, setelah melewati
oil cooler dimana oli didinginkan dengan air pendingin, oli disaring oleh oil
filter dan kemudian disalurkan kedalam cylinder bock melalui lubang utama (main
oil hole). Oli yang berada di oil hole disalurkan ke crack shaft journal, dan
rocker arm shaft, dan melumasi bagian – bagian yang lain.
Penyebab dari oli memburuk
-
Kesalahan
bentuk semprotan injection nozzel (menimbulkan carbon)
-
Mesin
berputar pada tempratur tinggi terus menerus (tempratur oli naik )
-
Filter
udara tersumbat (timbul carbon karena pembakaran tidak sempurna)
-
Kualitas
bahan bakar jelek (timbul carbon)
Waktu penggantian oli
yang sesuai dengan SOP
Meskipun penggantian oli
telah ditetapkan dalam buku service, kondisi penggunaan yang berat seperti
beroprasi terus menerus pada beban berat akan mempercepat oli rusak. Sehingga
memerlukan penggantian yang lebih cepat. Ketika digunakan pada kondisi yang
tidak berat berlangsung, lebih dari itu sifat oli mungkin berganti mengurangi
tambahan zat additives, sehingga oli harus diganti dengan dasar yang telah
ditentukan
Jumlah oli
Jumlah oli yang tidak
cukup dalam mesin menyebabkan perubahan ukuran dan penyebab lainnya bila jumlah
oli berlebihan akan mengakibatkan banyak pengaruh yang merugikan, seperti
hambatan campuran bertambah. Ketentuan jumlaholi antara MIN dan MAX harus
selalu dijaga
Pemeriksaan jumlah oli
-
Pemeriksaan
oli dengan kendaraan ditempat datar, sebelum menghidupkan mesin
-
Jika
mesin sedang hidup matikan mesin dan tunggu 30 menit sebelum memeriksa oli
-
Pastikan
jumlah oli diantara MIN dan MAX
-
Setelah
menambah oli tunggu 10 menit dan periksa kembali
Penggantian
oli
-
Hati
– hati saat mengganti oli pada mesin yang baru dimatikan karena oli panas dapat
membakar kuliat
-
Bersihkan
kotoran di sekitar lubang pengisia oli supaya kotoran tidak masuk kedalam mesin
waktu mengisi oli
-
Periksa
jumlah oli 10 menit setelah mengisi oli
-
Hidupkan
mesiin setelah memeriksa jumlah oli dan pastikan tidak ada kebocoran
-
Periksa
kembali ili setelah 30 menit
2.3.1.2
Penggantian
oil filter
Tujuan
penggantian oli mesin
Oli
mesin dapat terkontaminasi dengan benda asing yang masuk kedalam mesin dari
luar atau yang dihasilkan dari dalam mesin, dan sifatnya akan memburuk karena
kontak dengan panas dan gas pembakaran.
Filter
oli berfungsi untuk memisahkan kotoran dan serbuk logam yang dihasilkan dari
mesin dan sebagian penahan di dalam oli mesin. Safety valve terbuka dan oli
yang kotor mengalir didalam mesin, menimbulkan kerugian yang akan
mempengaruhiumur dari mesin, mengingat sifat-sifat dari oli. Untuk itu filter
oli harus diganti sebelum tyerjadi penyumbatan.
Pengaruh
kotoran didalam oli mesin
Ketika
oli mesin tercampur dengan kotoran dan debu yang masuk pada mesin, maka akan
mempercepat keausan pada part yang bergerak, saluran oli yang tersumbat dapat
menyebabkan by pass valve dan regulator valve tidak berfungsi, mempercepat
kemacetan dari part, mengurangi tekanan oli dan mengurangi umur mesin.
Pencampuran
benda asing dari luar
Penyebab
utama benda asing dari luar masuk kedalam oli mesin adalah kecerobohan saat
mengganti oli , mengganti oli ditempat yang kotor, dan menggunakan container
yang kotor. Karena itu, ikutilah prosedur yang benar dalam pengerjaan untuk
mencegah kotoran masuk kedalam oli.
Perawatan
elemen cleaner yang ceroboh akan mengakibatkan benda asing bercampur kedalam
oli mesin melalui ruang bahan bakar. Kualitas dari elemen air cleaner adalah
faktor dari usia mesin.
Percampuran
kotoran yang dihasilkan dari dalam mesin
Kotoran
yang dihasilkan dari dalam mesin termasuk karbon ditimbulkan selama pembakaran,
akan mengendap karena pembakaran dan panas, menghasilkan serbuk karena keausan
dari part yang bergerak, serbuk logam dari part logam dan endapan oksidasi
karena oli ang rusak juga kemungkinan penyebab berikut dari pembakaran:
-
Kesalahan
bentuk semprotaninjection nozzle
-
Mesin
dijalankan terus menerus pada beban tinggi
-
Mesin
dijalankan pada tempratur rendah
-
Filter
udara tersumbat
Pengaruh dari filter oli
tersumbat
Untuk
mencegah situasi dimana oli masuk secara langsung ke mesin, tanpa melalui
filter tersumbat, by pass valve dipasang untuk oli mesin masuk secara langsung
ke mesin, tanpa melalui filter. Dalam kasus ini, bagaimanapun oli mesin yang
kotor dialirkan dengan melumasi part, pelumas kuurang karena lubang oli
tersumbat, macet dan menggores sliding part.
2.3.2
Sistem
Bahan Bakar
2.3.2.1
Penyetelan
Nozzle
Tujuan penyetelan Nozzle
Setiap
komponen yang bergerak dan digunakan setiap hari pasti akan terjadi keausan
begitu pula dengan nozzle.
Penyemprotan yang tidak optimal akan mengakibatkan mesin tidak normal, pincang
bahkan tidak bisa hidup karena engine
diesel pembakaran bahanbakarnya secara ssediri tanpa bantuan percikan api.
Oleh sebab itu penyemprotan bahan bakar oleh nozzle harus optimal. Bahan bakar harus dapat mengangkat preasure spring sehingga penyemprotan
bahan bakaryang dihasilkan oleh nozzle
seperti kabut. Tekanan bahan bakar yang dibutuhkan oleh engine 180-220 bar.
Gambar 2.3 Komponen pada nozzle
Jika hasil penyemprotan bahan bakar
itu menetes, mesin tidak akan hidup sama sekali dikarenakan kompresi yang
dihasilkan oleh mesin tidak mampu membakar bahan bakar.
Dan jika tekanan bahan bakar yang
disemprotkan nozzle tidak mencapai
standar mesin bisa hidup tetapi suara mesin akan kasar dan pincang bahkan
konsumsi bahan bakarnya akan menjadi boros dan tenaga mesin tidak optimal.
Penyemprotan bahan bakar mencapai
standar penyemprotan nozzle seperti
kabut aka banyak keuntungan yang diperoleh, diantaranya bahan bakar menjadi
irit, tenga yang dihasilkan oleh engine
optimal dan komponen-komponen didalam nozzle
pun menjadi awet.
Gambar 2.4 Penyemprotan
Bahan Bakar oleh Nozzle
Prosedur penyetelan nozzle :
-
Bukalah
nozzle dari cylinder head, pastika nozzle tidak tertukar posisi
-
Jepitlah
nozzle pada ragum untuk membuka nozzle head satu persatu.
-
Pasangkan
nozzle pada nozzle tester
-
Kencangkan
kembali nozzle holder disertai memompakan nozzle tester sampai memperoleh tekanan
standar.
Gambar 2.5 Sebelum penyetelah
nozzle Gambar 2.6 Saat
penyetelan nozzle
2.3.2.2 Membersihkan
Air Cleaner
Tujuan membersihkan air cleaner
Air cleaner adalah pembersi debu yang
berada saluran udara (intake air)
untuk mencegah kerusakan dari silinder dan ring piston. Jika air cleaner element tersumbat,
pernafasan terhambat atau udara yang masuk kedalam silinder bertambah atau
berkurang, ini menyebabkan kondisi pembakaran miskin, dimana ini akan
menyebabkan asap yang dikeluarkan hitam, tenaga berkurang, dan bahan bakar
boros. Oleh karena itu air cleaner harus diperiksa atau diganti secara berkala.
Fungsi air cleaner
Jika
udara yang mengandung debu masuk kedalam mesin, tidak hanya merusak silinder
dan ring piston, tapi campuran debu akan masuk kedalam oli dan berakibat
pelumasan komponen menjadi cepat aus. Dan air
cleaner mencegah hal itu terjadi.
Penyebab cepat kotornya air cleaner
-
Mesin
dibersihkan di daerah berdebu
-
Timbulnya
karbon atau oli dari tekanan balik (blow
back) di dalam air cleaner karena
tidak berfungsinya mekanisme katup, head
gasket atau kompresor udara.
-
Air
hujan masuk karena kerusakan air dust.
Membersihkan elemen air
cleaner
-
Tiupkan
udara yang bertekanan dari dalam elemen keluar
-
Bersihkan
hisapan debu di dalam rumah air cleaner
-
Jika
menggunakan air untuk membersihkan air
cleaner pastikan elemen benar-benar kering
-
Hatti-hati
jangan sampai seal air cleaner rusak
2.3.2.3 Timing Fuel Injection
Tujuan penyetelan timing fuel injection
Timing fuel injection adalah menentukan waktu (timing) untuk menentukan pembakaran yang
ideal.
Jika injection tidak tepat maka timing injection (waktu pembakaran) juga
tidak tepat, terutama akan terjadi masalah seperti engine knocking dan tenaga mesin berkurang. Selain itu akan
berpengaruh pada pembakaran dan menghasilakan emisi gas buang yang akan
mencemari lingkungan.
Injection pump digerakan oleh drive gear atau air compressor drive gear melalui timing gear yang disesuaikan dengan gerakan dari crack shaft, yang berhubungan dengan
piston.
Timer injectiion pump mempunyai tanda yang menunjukan injection timing dari injection pump. Timing fuel injection distel dengan cara menempatkan posisi pada
tanda timer segaris dengan tanda pump body.
Gambar 2.7 Tanda top pada fly wheel Gambar 2.8
Tanda timing pada injector pump
Yang perlu diperhatikan saat
menyetel timing fuel injection
-
Selamamendapatkantandapadaflywheel, pastikanuntukmemutartimersearahputaranmesinuntukmencegahtimingterlepasakibattiming gear backlest.
-
Jikatandatimingpadageartidaktepat, periksadanlihatapakahcopling laminate platetelahberubahbentuk.
Kemudiankendorkanadjusting boltdanluruskantandapadatimingdenganmemutartimersesuaidenganputaranmesin.
Gambar
2.9 Komponen Injection Pump Timer
2.3.2.4 MenggantiFuel
Timer
Tujuanmenggantifuel timer
Fuel timerberfungsiuntukmenyaringkotorandandebudidalambahanbakar.Jika
filter tersumbatolehkotoran, hambatanfuel
through-filterbertambah, hasilnyaoutputmenurundanmasalahmesinlainnya.
Gambar
2.10 Fuel Filter Gambar
2.11 Fuel Filter danSilinder
Pengaruhdebudankotoran
di dalam fuel
Pertsepertiinjectorpumpplungerdaninjection nozzlesliding partdilumasiolehbahanbakar,
yang bekerjapadatingkatankeakuratan yang tinggi. Kotoranataudebukecildapatmenyebabkantergores,
perubahanukurandankeausan abnormal.Keausanplungermenyebabkanberkurangnyaoutputkarenakompresibahanbakarbocor,
demikianjugabahanbakarmungkinbocor di dalaminjection
pump cam camberdanbercampurdenganolimesin, menyebabkanmasalah lain. Injection nozzlemembukahanya 0,2 mm –
0,3 mm, jadidapatdenganmudahtersumbatjikabanyakkotorandan karat di
dalambahanbakar.
Fuel Filter
a). Ruang
sediment
Fuel filterterpasangantarafuel
tankdanfeed pumpdanbekerjauntukmemisahkanuapembundaribahanbakar.
Pemisahanuapembunditempatkandibawah filter,
danjumlahuapembundapatditetapkandariposisi yang mengembang.
Uapembunharusdibuangsecaraperiodik.
b). Primary filter
Filter
ini terpasang diantara fuel tank dan feed pump dan berfungsi untuk memisahkan
partikel kotoran yang relatif besar di dalam bahan bakar.
c). Secondary filter
Terpasang
diantara feed pump dan injection pump, filter ini berfungsi
untuk memisahkan partikel kotoran ang kecil pada bahan bakar. Elemen ini
terbuat dari filter papper dan
ditambah dengan synthetic resin dan
penyumbat disediakan di atas filter untuk membuang udara palsu.
Perhatian mengenai pekerjaan
penggantian fuel filter
-
Bersihkan
disekitar filter sebelum melepasnya untuk mencegah masuknya kotoran.
-
Setelah
melepas filter, pasang cover part
untuk mncegah masuknya kotoran.
-
Bersihkan
bagian dalam filter case disaat
mengganti filter.
-
Ganti
gasket dan O-ring dengan yang baru sebelum memasang filter.
-
Untuk
menghindari melintir atau rusaknya gasket dan O-ring lapisi dengan oli sebelum
dipasang.
-
Saat
memasang filter tipe cartridge dan
menggunakan kunci rantai, hati-hati jangan sampai berubah bentuk atau filter body rusak, karena dapat
menyebabkan bahan bakar boros.
-
Dalam
pemasangan filter, jangan sampai kelebihan pengencangan pada filter.
-
Pastikan
untuk membuang udara palsu setelah memasang filter.
2.3.3
Penyetelan Celah Katup (Valve Clearence)
2.3.3.1 Tujuan
Penyetelah Celah Katup
Celah
katup yang distel dengan benar akan berubah karea beberapa faktor seperti keausan
beberapa part dari mekanisme katup.
Saat celah terlalu besar atau terlalu kecil akan menyebabkan masalah seperti
tenaga berkurang. Celah katup harus selalu diperiksa dan distel secara barkala
untuk menjaga performa mesin agar tetap optimal.
2.3.3.2 Uraian
Penyetelan Celah Katup
Katup
masuk (intake) dan buang (exhaust) terbuka melalui cam shaft, tapet, push rod dan rocker
arm pada OHV system dan melalui camshaft dan rocker arm pada OHC system.
Speeling diadakan diantara part ini
untuk mencegah valve knocking juga
expansi panas, speeling ini berkenaan
dengan celah katup dan ditunjukan pada jarak antara valve stem cap dan ujung rocker
arm.
Gambar 2.12 Mekanisme katup tipe
OHV Gambar 2.13 Mekanisme katup tipe
OHC
Jika
celah katup terlalu besar akan menyebabkan noise (knocking), itu berarti akan
mengurangi waktu buka katup, menyebabkan tenaga berkurang dan mengurangi
efisiensi pemasukan atau pembuangan.
Jika
celah katup terlalu kecil akan mengakibatkan katup cepat terbuka dan terlambat
menutup , menyebabkan valve knocking dan kebooran kompresi.
Sekalipun
celah distel dengan bena, akan berbah dalam waktu yang lama, keausan besar pada
komponen sistem katup yang bergerak dengan keausan kecil pada valve face dan
valve seat. Ini perlunya kenapa harus diperiksa dan distel secara berkala.
Meskipun
nilai celah katup berubah tergantungpada ekspansi panas, penyetelan diset pada
saat mesin dingin.
2.3.3.3 Prosedur
Penyetelan
Prosedur
penyetelan setelah katup untuk hino standarnya adalah untuk intake 0,3 mm dan untuk exhaust 0,45 mm. Celah katup diset pada
katup yang tertutup penuh, saat penyetelan katup silinder no. 1 set pisto no. 1
pada TMA kompresi posisi kedua katup intake
dan exhaust bergerak pada posisi
menutup secara penuh, memungkinkan kedua katup untuk distel.
Dalam
mesin 6 silinder, saat piston no. 1 TMA, piston no. 6 juga TMA. Saat ini jika
silinder no. 1 pada langkah pengakaran dan usaha, silinder no. 6 dekat dengan
akhir langkah buang dan awal langkah hisap, jadi kedua katup intake dan exhaust (rocker arm
mendorong katup ke bawah). Kondisi ini disebut overlap dan dapat digunakan menentukan silinder no. 1 atau siliner
no. 6 yang sedang langkah kompresi.
Tabel
1.1 Celah katup yang harus di stel pada top 1 dan top 6
Posisi
Piston
|
Silinder
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
|||||||
Katup
|
in
|
ex
|
in
|
ex
|
in
|
ex
|
in
|
ex
|
in
|
ex
|
in
|
ex
|
||
Top
1 posisi piston di atas dan sedang langkah kompresi
|
Posisi
tanda panah pada chamshaft gear
|
Tanda
panah pada chamshaftgear menunjuk
ke atas
|
V
|
V
|
|
V
|
V
|
|
|
V
|
V
|
|
|
|
Top
6 posisi piston di TMA dan sedang langkah kompresi
|
Tanda
panah pada chamshaft gear menunjuk
ke bawah
|
|
|
V
|
|
|
V
|
V
|
|
|
V
|
V
|
V
|
2.3.4
Sistem Pendinginan
2.3.4.1 Pemeriksaan
Tinggi Air Pendingin
Untuk
memeriksa tinggi air pendingin, angkatlah kabin kendaraanlalu buka tutup
radiator pastikan mesin dalam keadaan dingin, apakah air pendingin pada radiator
penuh atau tidak, jika tidak tambahkanlah air pendingin sampai penuh.
Periksalah
reservoir tank, pada saat mesin dingin pasrikan posisi diantara Full dan Low
jika terlalu penuh pada saat air radiator akan keluar melalui selang pembuangan
pada reservoir tank, semua itu dikarenakan bila volume air pendingin
berekspansi disebabkan oleh naiknya temperatur, maka cairan pendingin yang
berlebihan dikirim ke tangki cadangan. Bila tepratur turun, maka air pendingin
yang ada dalam tangki cadangan akan kembali ke radiator. Ini unttuk menjamin
agar tetap dpat mengirim cairan pendingin saat diperlukan penambahan secara
tetap.
Gambar 2.14 Air pendingin
dalam keadaan dingin
2.3.4.2 Menguras
dan Mengisi Kembali Air Radiator
-
Lepaskan
cap mesin saat mesin sedang dingin.
-
Dengan
radiator cap dilepas, nyalakan mesin sehingga hose terasa panas (hal tersebut
menunjukan thermost terbuka dan air
pendingin kedalam sistem).
-
Matikan
mesin dan kuras air pendingin dan bukalah drain
plug pada radiator dan bukalah tutup pembuangan air radiator pada silinder block.
-
Tutup
kembali drain plug pada radiator dan
tutup pembuangan air radiator pada silinder
block, kemudian isi air radiator hingga sistem terisi penuh dan hidupkan
mesin hingga radiator hose terasa panas kembali.
2.3.4.3 Pemeriksaan
pPada Radiator
Bersihkan radiator core dari debu dan kotoran yang menempel pada radiator, periksa
radiator dari kebocoran, kebocoran pada radiator akan menyebabkan air terbuang
habis dan menyebabkan over heating.
Periksa juga kisi-kisi pada radiator dari
kemungkinan bocor atau tersumbat, kisi-kisi yang tersumbat akan menyebabkan
aliran udara aka terhambat dan akan over
heating.
B.
Pembahasan/Ulasan
Hubungan teori dengan praktek sangat erat sekali,
dimana teori dan praktek saling membutuhkan satu sama lain. Praktek tidak akan
berjalan ddengan baik kalau tidak mempunyai dasar atau teori yang dikuasai.
Juga kalau terus menguasai teori dan tidak diaplikasikan ke lapangan maka akan
sia-sia. Maka teori dan praktek itu sangat penting untuk menempuh masa yang
akan datang menjadi lebih baik.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setelah melalui beberapa proses, maka
kegiatan OJT yang berlangsung sekitar 1 bulan telah selesai penulis lakukan.
Bagi kami selaku mahasiswa yang
melakukan OJT, OJT sangatlah berperan besar bagi kemajuan kami dimasa
mendatang.
Disini kami benar-benar dilatih
bagaimana caranya bekerja dan menangani sebuah masalah sampai selesai dengan baik. Dan disini kami juga tidak hanya dilatih skill dalam bekerja tapi juga mental
dunia industri dan bagaimana sikap menangani para costumer yang datang ke bengkel dan memerlukan jasa kita.
Kesan-kesan kamiuntuk melakukan OJT ini
sungguh sangat menyenangkan, walaupun memang masih ada problem yang belum dapat kami atasi.
Tetapi secara keseluruhan OJT yang telah
kami selesaikan sangat banyak membawa dampak positif berbagai ilmu pengetahuan,
pengalaman, dan hal-hal lain yang kami dapat tentunya membawa dampak positif
bagi kami. Merupakan bekal berharga yang tak ternilai bagi kami untuk jalan
kami untuk masa depan.
Dan kami juga mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu semua proses dari ulai persiapan OJT sampai
penyusunan laporan OJT ini, serta mohon maaf apabila dalam laporan OJT ini
belum memenuhi harapan anda sekalian.
B.
Saran
– saran
1).
Untuk pihak LP3I
-
Waktu OJT kalau bisa diperlama
-
Peralatan praktek
diperlengkap
-
Waktu praktek kampus
diperbanyak
-
Ruangan praktek
diperluas
2). Untuk pihak
perusahaan
-
Tetap menjaga
kekompakan kepada para mekanik
-
Lebih banyak memberi
informasi kepada peserta OJT
3). Untuk sesama
mahasiswa
Banyak yang kami dapatkan saat masih
belajar di LP3I, dan mungkin kami hanya bisa memberikan peesan untuk perbaikan
dimasa yang akkan datang.
Tetaplah jaga tali persaudaraan / tali
silaturahmi walaupun kita telah tidak lagi satu ikatan wadah organisasi formal
seperti sekarang ini.
Apabila sudah selesai nanti jangan tunda
apabila ada kesempatan untuk bekerja untuk menyongsong masa depan kita.
Jangan lupakan teman-teman yang lain
apabila suatu saat meraih sukses, dan kalau bisa bantulah teman selma kita bisa
melakukannya, dan yang menjadi pengusaha jangan lupakan temanmu.
Post a Comment